Sabtu, 31 Oktober 2009

Isaac Newton

Sir Isaac Newton FRS (lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth, hamlet di county Lincolnshire, 4 Januari 1643 – meninggal 31 Maret 1727 pada umur 84 tahun; KJ: 25 Desember 1642 – 20 Maret 1727) adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiwan, dan teolog yang berasal dari Inggris. Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik.[1] Karya bukunya PhilosophiƦ Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika klasik. Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan benda-benda luar angkasa lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama. Ia membuktikannya dengan menunjukkan konsistensi antara hukum gerak planet Kepler dengan teori gravitasinya. Karyanya ini pada akhirnya menyirnakan keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme dan memajukan revolusi ilmiah.

Dalam bidang mekanika, Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum dan momentum sudut. Dalam bidang optika, ia berhasil membangun teleskop refleksi yang pertama[2] dan mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca prisma akan membagi cahaya putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga merumuskan hukum pendinginan dan mempelajari kecepatan suara.

Dalam bidang matematika pula, bersama dengan karya Gottfried Leibniz yang dilakukan secara terpisah, Newton mengembangkan kalkulus diferensial dan kalkulus integral. Ia juga berhasil menjabarkan teori binomial, mengembangkan "metode Newton" untuk melakukan pendekatan terhadap nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi terhadap kajian deret pangkat.

Sampai sekarang pun Newton masih sangat berpengaruh di kalangan ilmuwan. Sebuah survei tahun 2005 yang menanyai para ilmuwan dan masyarakat umum di Royal Society mengenai siapakah yang memberikan kontribusi lebih besar dalam sains, apakah Newton atau Albert Einstein, menunjukkan bahwa Newton dianggap memberikan kontribusi yang lebih besar.[3]

Archimedes

Archimedes dari Syracusa (sekitar 287 SM - 212 SM) Ia belajar di kota Alexandria, Mesir. Pada waktu itu yang menjadi raja di Sirakusa adalah Hieron II, sahabat Archimedes. Archimedes sendiri adalah seorang matematikawan, astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur berbangsa Yunani. Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota Syracusa, meskipun ada perintah dari jendral Romawi, Marcellus bahwa ia tak boleh dilukai. Sebagian sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar sejarah, mungkin bersama-sama Newton dan Gauss.

PENEMUANNYA


Pada suatu hari Archimedes dimintai Raja Hieron II untuk menyelidiki apakah mahkota emasnya dicampuri perak atau tidak. Archimedes memikirkan masalah ini dengan sungguh-sungguh. Hingga ia merasa sangat letih dan menceburkan dirinya dalam bak mandi umum penuh dengan air. Lalu, ia memperhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan seketika itu pula ia menemukan jawabannya. Ia bangkit berdiri, dan berlari sepanjang jalan ke rumah dengan telanjang bulat. Setiba di rumah ia berteriak pada istrinya, "Eureka! Eureka!" yang artinya "sudah kutemukan! sudah kutemukan!" Lalu ia membuat hukum Archimedes.

Dengan itu ia membuktikan bahwa mahkota raja dicampuri dengan perak. Dan tukang yang membuatnya dihukum mati.

Penemuan yang lain adalah tentang prinsip matematis tuas, sistem katrol yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja. Ulir penak, yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di langit.

Di bidang matematika, penemuannya terhadap nilai phi lebih mendekati dari ilmuan sebelumnya, yaitu 223/71 dan 220/70

Archimedes adalah orang yang mendasarkan penemuannya dengan eksperiman. Sehingga, ia dijuluki Bapak IPA Eksperimental

Allvar Gullstrand

Allvar Gullsrand (1862-1930) ialah dokter mata Swedia, penerima Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran 1911 untuk penelitiannya pada mata sebagai alat refraksi cahaya.

Gullstrand belajar di Uppsala, Wina, dan Stockholm, menerima gelar doktor pada 1890. Ia menjadi guru besar penyakit mata di Uppsala pada 1894 dan pada 1913 diangkat sebagai guru besar optik fisiologis dan fisik di sini.

Gullstrand menyumbang pengetahuan struktur dan fungsi kornea dan meneliti astigmatisme. Ia memperbaiki lensa untuk penggunaan setelah pembedahan katarak dan menemukan lampu celah Gullstrand, peralatan diagnosis yang bernilai yang memudahkan studi mata yang terperinci. Pengamatan Gullstrand menimbulkan konsep baru teori gambar optik. Ia mengembangkan teori klasik fisikawan German Hermann von Helmholtz untuk memasukkan redisposisi bagian dalam struktur lensa dalam akomodasi, mekanisme dengan yang mata dapat berfokus pada penglihatan dekat maupun jauh dalam batas tertentu. Gullstrand memperlihatkan bahwa meski akomodasi menghabiskan hampir dua pertiga pertambahan konveksitas permukaan lensa, sepertiga sisanya tidak.

SOAL KD 1 (GERAK LURUS,MELINGKAR, PARABOLA)

KD 1 : Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar dan gerak parabola dengan menggunakan vektor.
Silakan Dowmload: Uji Kompetensi KD 1




LISTRIK STATIS

Kalian tentu tidak asing dengan petir. Kejadiannya saat mendengar waktu hujan, cukup menakutkan. Petir inilah contoh dari kejadian listrik statis. Ada muatan-muatan yang bergerak pada saat itu dan memunculkan cahaya yang disebut kilat. Apa sebenarnya muatan itu, apa yang terjadi diantara muatan? Mengapa bisa bergerak bagaimana besaran-besaran yang dimiliki.
Semua hal di atas itulah yang dapat kalian pelajari pada bab ini. Oleh sebab itu setelah belajar bab ini diharapkan kalian dapat :

1. menerapkan hukum Coulomb pada permasalahan gaya dan medan listrik,
2. menentukan potensial dan energi potensial yang dimiliki suatu muatan,
3. menerapkan hukum Gauss pada bab induktor dan keping sejajar,
4. menerapkan hukum-hukum listrik statis pada kapasitor.


Silakan Downloads: LISTRIK STATIS


Jumat, 30 Oktober 2009

habisin soal ini utk nambah vitamin ulangan 3A4

1. Sebuah segitiga sama sisi ABC. Masing - masing sudut diberi muatan +20mikro C,+20mikro C dan -20mikro C. Sisi segitiga 4m tentukan :
a. gaya coulomb pada muatan 2mikro C yang ditempatkan ditengah-tengah segitiga.
b. usaha untuk membuang muatan 2mikro C sehingga tidak mempengaruhi sistem.

2. Sebuah bola berongga mempunyai jari - jari 8m dan mempunyai muatan 40mikro C. Dan sebuah bola kecil dengan massa 4 gr, jari - jari 20cm dan muatanya 2mikro C diletakkan dipermukaan bola besar. Tentukan :
a. saat bola dilepas berapa percepatan dan arahnya.
b. kecepatan bola saat jaraknya 24m dari permukaan bola besar


Selasa, 27 Oktober 2009

Ayo sikat habis soal ini 3A2 supaya gak remed

1. Sebuah muatan Q=-2milli berada dalam medan listrik 2 N/C dengan arah medan listrik ke bawah. Jika massa muatan 2 gr percepatan grafitasi 10 m/s2. Tentukan :
a. besar gaya coulomb yang dialami muatan dan arahnya
b. percepatan total yang dialami muatan dan arahnya

2. Dua buah bola berongga A dan B, A bermuatan 20 mC keduanya dihubungkan dengan
seutas kawat dengan hambatan 20 ohm. Setelah arusnya nol muatan keduanya menjadi
QA'= 15 mC dan QB'= 20 mC. Jika jari - jari A dan B adalah 3m dan 4m. Tentukan :

a. besar potensial bola B mula - mula
b. besar kuat arus yang mengalir mula - mula

Senin, 26 Oktober 2009

Ayo kerjakan untuk 3A1harus bisa

1. sebuah persegi masing - masing diberi muatan +20milliC. Sisi persegi 4m. Tentukan :
a. potensial sebuah titik ditengah persegi
b. besar usaha yang diperlukan untuk menghilangkan salah satu muatan

2. Dua buah kapasitor C1 dan C2 masing berkapasitas 4 mikroF dan 8 mikroF disusun seri dan kedua ujung rangkaian diberi tegangan 24 Volt. Setelah kedua kapasitor penuh sumber tegangan dilepas. Tentukan :
a. besar muatan masing - masing sebelum dilepas tegangannya
b.Tegangan dan muatan kapasitor jika kedua kaki disambung satu sama lain setelah dilepas

Tolong kerjakan, jangan sampai remed !!

Rabu, 21 Oktober 2009

Sejarah Infra Merah

Kurang dari 200 tahun yang lalu keberadaan infrared menjadi bagian dari spektrum elektromagnetik bahkan tidak dicurigai. Makna asli dari spektrum infrared, atau hanya ‘infrared‘ seperti yang sering disebut, sebagai bentuk radiasi panas mungkin kurang jelas hari ini daripada pada waktu penemuannya oleh Herschel pada tahun 1800.

Penemuan ini dibuat secara tidak sengaja saat mencari bahan optik baru. Sir William Herschel-Royal Astronom kepada Raja George III dari Inggris, dan sudah terkenal dengan penemuan planet Uranus-sedang mencari bahan penyaring optik untuk mengurangi kecerahan gambar matahari dalam tata surya teleskop selama pengamatan. Sementara pengujian sampel berbeda dari kaca berwarna yang memberikan kecerahan pengurangan serupa ia tertarik untuk menemukan bahwa beberapa sampel berlalu sangat sedikit panas matahari, sementara yang lain berlalu begitu banyak panas yang ia mengambil risiko kerusakan mata setelah beberapa detik ‘pengamatan.

Herschel segera yakin akan perlunya mendirikan percobaan sistematis, dengan tujuan mencari satu bahan yang akan memberikan pengurangan yang diinginkan kecerahan serta pengurangan maksimum panas. Ia mulai percobaan dengan benar-benar mengulangi percobaan prisma Newton, tetapi mencari efek pemanasan daripada distribusi visual intensitas dalam spektrum. Dia pertama kali hitam bola lampu merkuri yang sensitif dalam kaca termometer dengan tinta, dan dengan ini sebagai detektor radiasi, ia mulai menguji efek pemanasan dari berbagai warna spektrum yang terbentuk di atas meja dengan sinar matahari yang lewat melalui kaca prisma. Termometer lain, ditempatkan di luar sinar matahari, menjabat sebagai kontrol.

Sebagai termometer menghitam itu bergerak perlahan di sepanjang spektrum warna, suhu bacaan
menunjukkan peningkatan yang stabil dari ungu ujung ke ujung merah. Ini tidak sama sekali tak terduga, karena peneliti Italia, Landriani, dalam percobaan serupa pada tahun 1777 telah melihat efek yang sama. Saat itu Herschel Namun, yang pertama mengakui bahwa harus ada suatu titik di mana efek pemanasan mencapai maksimum, dan pengukuran mereka terbatas pada bagian yang kelihatan dari spektrum gagal untuk menemukan titik ini.

Memindahkan termometer ke dalam kawasan gelap di luar ujung merah spektrum, Herschel menegaskan bahwa
pemanasan terus meningkat. Titik maksimum, ketika ia menemukan itu, terletak jauh melampaui akhir merah-dalam apa yang
dikenal saat ini sebagai “panjang gelombang infra merah ‘.

Ketika Herschel mengungkapkan penemuannya, ia disebut baru ini bagian dari spektrum elektromagnetik sebagai ‘thermometrical spektrum’. Radiasi itu sendiri ia kadang-kadang disebut sebagai ‘panas gelap’, atau hanya ’sinar tak kasat mata’. Ironisnya, dan bertentangan dengan pendapat populer, bukan Herschel yang berasal dari istilah ‘inframerah’. Kata hanya mulai muncul di media cetak sekitar 75 tahun kemudian, dan itu masih tidak jelas siapa yang harus menerima kredit sebagai originator. Herschel penggunaan kaca di prisma-nya percobaan asli menyebabkan beberapa kontroversi awal dengan orang-orang sezamannya tentang keberadaan aktual panjang gelombang inframerah.

Berbeda penyidik, dalam upaya untuk mengkonfirmasi pekerjaannya, menggunakan berbagai jenis kaca tanpa pandang bulu, memiliki transparansi yang berbeda dalam inframerah. Melalui eksperimen di kemudian hari, Herschel menyadari terbatasnya transparansi kaca yang baru-ditemukan radiasi termal, dan ia terpaksa menyimpulkan bahwa optik untuk inframerah mungkin akan dikutuk dengan penggunaan elemen-elemen reflektif secara eksklusif (yaitu pesawat dan cermin lengkung ). Untungnya, hal ini terbukti benar hanya sampai 1830, ketika penyelidik Italia, Melloni, membuat penemuan besar bahwa batu alami garam (NaCl)-yang cukup besar tersedia dalam kristal alam untuk dibuat menjadi lensa dan prisma-adalah sangat transparan dengan inframerah. Hasilnya adalah garam batu menjadi bahan utama optik inframerah, dan tetap demikian selama seratus tahun, sampai seni yang tumbuh adalah kristal sintetis menguasai di tahun 1930-an.

Termometer, sebagai detektor radiasi, tetap tak tertandingi hingga 1829, tahun Nobili menemukan termokopel. (Herschel termometer sendiri bisa dibaca menjadi 0,2 ° C (0,036 ° F), dan kemudian model yang dapat dibaca untuk 0,05 ° C (0.09 ° F)). Lalu sebuah terobosan terjadi; Melloni menghubungkan sejumlah termokopel secara seri untuk membentuk thermopile pertama. Perangkat baru ini sekurang-kurangnya 40 kali lebih sensitif sebagai yang terbaik dari hari termometer untuk mendeteksi radiasi panas-mampu mendeteksi panas dari satu orang yang berdiri tiga meter jauhnya.

The first so-called ‘heat-picture’ became possible in 1840, the result of work by Sir John Herschel, son of the
discoverer of the infrared and a famous astronomer in his own right. Based upon the differential evaporation of a thin film of oil when exposed to a heat pattern focused upon it, the thermal image could be seen by reflected light where the interference effects of the oil film made the image visible to the eye. Sir John also managed to obtain a primitive record of the thermal image on paper, which he called a ‘thermograph’.

The improvement of infrared-detector sensitivity progressed slowly. Another major breakthrough, made by Langley in 1880, was the invention of the bolometer. This consisted of a thin blackened strip of platinum connected in one arm of a Wheatstone bridge circuit upon which the infrared radiation was focused and to which a sensitive galvanometer responded. This instrument is said to have been able to detect the heat from a cow at a distance of 400 meters.

Seorang ilmuwan Inggris, Sir James Dewar, pertama kali memperkenalkan penggunaan gas cair sebagai agen pendingin (seperti nitrogen cair dengan suhu -196 ° C (-320,8 ° F)) dalam penelitian suhu rendah. Pada 1892 ia menciptakan sebuah wadah isolasi vakum unik yang dimungkinkan untuk menyimpan gas cair untuk seluruh hari. The Common ‘botol termos’, digunakan untuk menyimpan minuman panas dan dingin, adalah berdasarkan penemuannya.

Antara tahun 1900 dan 1920, penemu dunia ‘menemukan’ inframerah. Banyak paten dikeluarkan untuk perangkat untuk mendeteksi personel, artileri, pesawat terbang, kapal-dan bahkan gunung es. Sistem operasi pertama, dalam pengertian modern, mulai dikembangkan selama perang 1914-18, ketika kedua belah pihak program-program penelitian yang ditujukan untuk eksploitasi militer inframerah. Program-program ini termasuk sistem eksperimental untuk musuh intrusi / deteksi, suhu remote sensing, aman komunikasi, dan ‘terbang torpedo’ bimbingan. Sistem pencarian inframerah diuji selama periode ini mampu mendeteksi pesawat yang mendekat pada jarak 1,5 km (0,94 mil), atau orang lebih dari 300 meter (984 ft) jauhnya.

Sistem yang paling peka sampai dengan saat ini semua didasarkan pada bolometer variasi ide, tetapi periode antara dua perang melihat perkembangan dua detektor inframerah baru yang revolusioner: converter gambar dan detektor foton. Pada awalnya, gambar konverter menerima perhatian terbesar oleh militer, karena memungkinkan seorang pengamat untuk pertama kalinya dalam sejarah yang secara harfiah ‘melihat dalam gelap’. Namun, kepekaan konverter gambar terbatas pada panjang gelombang inframerah dekat, dan yang paling menarik sasaran militer (prajurit musuh yaitu) harus diterangi sinar inframerah pencarian. Karena ini melibatkan risiko berikan pengamat posisi ke-dilengkapi sama musuh pengamat, dapat dimengerti bahwa kepentingan militer dalam konverter gambar akhirnya memudar.

Militer taktis kerugian dari apa yang disebut ‘aktif’ (yaitu pencarian dilengkapi beam) thermal imaging sistem
dorongan yang diberikan setelah 1.939-45 perang untuk militer rahasia luas inframerah-program penelitian ke
kemungkinan mengembangkan ‘pasif’ (tidak ada berkas pencarian) sistem di sangat sensitif detektor foton. Selama periode ini, peraturan kerahasiaan militer benar-benar mencegah pengungkapan status teknologi pencitraan inframerah. Rahasia ini hanya mulai terangkat di tengah 1950-an, dan sejak itu perangkat thermalimaging memadai akhirnya mulai tersedia bagi sipil sains dan industri.

Cara belajar kakakmu yang sukses

4. Nama : Mikha Julianto

Kelas : A1 / 23

Tahun ajaran : 2001-2002

Metode Belajar :

Bagi saya secara pribadi,saya mengelompokkan metode belajar saya kedalam 2 bagian,yaitu metode belajar ketika saya akan menghadapi tes-tes harian dan metode belajar untuk menghadapi tes-tes akhir catur wulan ataupun akhir tahun pelajaran sekolah.

Hal yang paling mendasar adalah dimana akan saya belajar hanya dalam satu atau dua hari menjelang tes,karena saya tergolong orang yang tidak bisa dengan sistem belajar mencicil.

Secara garis besar,cara-cara atau metode-metode belajar yang saya lakukan adalah :

1. Pastikan bahwa saya telah memiliki waktu istirahat(tidur siang) yang cukup sehingga kondisi badan dan otak saya akan lebih segar.

2. Selalu berdoa terlebih dahulu sebelum saya belajar.

3. Persiapkan dengan baik buu-buku yang akan dipelajari,maksudnya adalah agar pada saat belajar saya tidak perlu mencari-cari lagi buku yang penting dan yang harus saya pelajari.

4. Belajar di dalam kamar dan mengunci pintu agar tidak ada gangguan.

5. Pastikan suasana disekitar sudah tenang sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar.

6. Baca terlebih dahulu buku pegangan/buku-buku paket yang ada.

7. Temukan inti pokok/pikiran dalam tiap pembahasan yang ada dan langsung mengingat/menghafal inti pokok pikiran tersebut.

8. Berusaha mengembangkan dengan bahasa dan kata-kata sendiri agar dapat lebih mudah dimengerti.

9. Mencari bagian-bagian dalam pembahasan yang kurang dimengerti pada buku-buku pegangan lain atau menanyakan kepada teman yang lebih menguasai/lebih mampu.

10. Apabil asudah merasa lelah,saya akan beristirahat dalam waktu kurang lebih 15 menit dengan minum dan sedikit mendengarkan musik.

11. Bila sudah selesai belajar,saya akan berusaha mengingatnya kembali secara garis besar.

12. Pada sat sebelum tes,saya akan melihat –lihat kembali bahan-bahan yang sudah saya pelajari.

Hal-hal seperti diatas sering saya lakukan dalam belajar pelajaran-pelajaran yang bersifat teori.Apabila akan menghadapi tes yang bersifat hitungan,saya akan mengubah beberapa point diatas,dimana saya tidak akan membaca seluruh pembahasan dalam buku pegangan,melainkan saya akan langsunng mengerjakan latiahan soal-soal dengan deasar rumus-rumus yang sudah saya hafal dari pelajaran sehari-hari disekolah.

Dalam menghadapi tes akhir catur wulan /akhir tahun pelajaran /ulangan umun.Metode belajar saya akan sama dengan langkah-langkah yang telah saya uraikan,tetapi saya kan mulai belajar secara mundur,dimana pelajaran catur wulan III akan saya pelajari terlebih dahulu,baru kemudia pelajaran catur wulan II dan I.Hal itu saya lakukan karena komposisi untuk ulangan umum kenaikan kelas adalah 50% untuk catur wulan III,30 % untuk catur wulan II dan 20 % untuk catur wulan I.Begitu pula dengan ulangan umum/tes catur wulan,saya akan belajar secara mundur mulai dari bab-bab akhir menuju ke bab-bab awal.

Demikianlah metode belajar yang saya lakukan,namun satu hal yang tidak kalah penting dalam mencapai nilai yang baik adalah dengan berdoa terlebih dahulu sebelum saya mengerjakan soal-soal tes tersebut.


Nama hampir sama dengan saya(pemilik blog ini) , tapi nasibnya lebih baik. Ia sekarang kerja di Negara naga asia tenggara yaitu Singapura dibidang komputer. Hebat Ya !!

Selasa, 20 Oktober 2009

ayo belajar jangan sampai remed fisika

1. Sebuah benda bermasa 0,5 kg bermuatan 4 mikro C digantung pada sebuah tali panjang 2m dipengaruhi benda diam bermuatan X mikro C dengan jarak mendatar 4m, sehingga tali membentuk sudut 30 derajat terhadap arah vertikal. Tentukan :

a. besar harga X

b. tegangan tali T


2. Dua kapasitor bola berongga masing-masing mempunyai muatan dan jari - jari Qa = 12 mikro C, Ra=40m

dan Qb= 20 mikro C, Rb= 80m. Keduanya dihubungkan dengan kawat berhambatan 200 ohm. Tentukan :

a. kuat arus yang mengalir mula-mula dan arahnya

b. muatan masing-masing ketika arus yang mengalir 0 (syarat Vaakhir = Vb akhir)

Tolong kerjain ya, semoga bisa.

Rabu, 14 Oktober 2009

Prof. Yohanes Surya

Prof. Yohanes Surya dilahirkan di Jakarta pada tanggal 6 november 1963. Setelah menyelesaikan kuliah pada Jurusan Fisika Universitas Indonesia tahun 1986, ia mengajar di SMAK I Penabur Jakarta sampai tahun 1988. Professor Yohanes Surya Ph. D adalah seorang fisikawan lulusan William and Mary College Amerika Serikat. Program Masternya diselesaikannya pada tahun 1990 dan program doktor dalam bidang fisika nuklir pada tahun 1994 dengan predikat summa cum laude. Kesempatan untuk memperdalam ilmu fisika di William and Mary College diperolehnya melalui program beasiswa. Ketika masih kuliah di Universitas Indonesia, Prof. Yohanes Surya juga sering mendapat beasiswa. Hal ini dilatarbelakangi oleh kemampuan intelektual yang cemerlang dan didukung oleh kerja keras dalam mengembangkan talenta yang dimilikinya. Walaupun sudah mendapatkan ijin tinggal dan bekerja di Amerika Serikat, Prof. Yohanes memilih untuk pulang ke Indonesia, dengan tujuan ingin mengharumkan nama bangsa Indonesia melalui Olimpiade Fisika.

Prof. Yohanes adalah fisikawan pendidik dan peneliti selebritis di Indonesia. Ia menjadi terkenal karena membimbing murid-murid cemerlang sekolah menengah Indonesia masuk pada komunitas fisika pemula antarbangsa melalui Olimpiade Fisika Internasional dan kompetisi riset fisikawan muda berkelas dunia : The First Step to Nobel Prize in Physics. Gagasan untuk membentuk Tim Olimpiade Indonesia (TOFI), yang kemudian membuatnya menjadi sangat terkenal, berawal ketika ia masih kuliah di Virginia, Amerika Serikat. Ide yang dicetuskan bersama temannya Agus Ananda ini medapat dukungan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional dan Fakultas Fisika Universitas Indonesia. Pada tahu 1993, Fakultas Fisika Universitas Indonesia bersama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional menyaring lima pelajar terbaik yang kemudian dikirim ke Virginia, Amerika, tempat para mahasiswa tingkat doktoral ini belajar guna dilatih untuk mengikuti Olimpiade Fisika International yang akan berlangsung di William and Mary College. Walaupun Indonesia baru pertama kali mengikuti Olimpiade Fisika Internasional, tim ini berhasil memenangkan Medali Perunggu atas nama Oki Gunawan dari SMAN 78 Jakarta. Sepulangnya ke Indonesia, para mahasiswa ini bersama dengan Roy Sembel dan Joko Saputro mendirikan Tim Olimpiade Fisika dengan membawa serta nama Indonesia, menjadikannya Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI). Sejak pertama kali mengikuti Olimpiade Fisika, Tim Indonesia selalu memperoleh penghargaan. Medali emas pertama kali diperoleh di Padova, Italia, pada tahun 1999. Perolehan medali emas merupakan tujuan awal yang telah menjadi tradisi TOFI dalam mengikuti kompetisi bergengsi ini. Pengalaman mengikuti olimpiade dengan prestasi membanggakan itu memudahkan Prof. Yohanes menghubungi perguruan tinggi papan atas AS melamar tempat belajar sekaligus beasiswa bagi alumni TOFI. Beberapa alumni TOFI yang belajar di Universitas papan atas di dunia tersebut sedang dibimbing oleh Fisikawan Peraih Nobel. Hal ini merupakan kesempatan yang baik bagi orang Indonesia untuk memperoleh Nobel Fisika. Nobel adalah penghargaan yang sangat bergengsi, karenanya apabila Orang Indonesia berhasil meraih nobel, maka terbuka kesempatan bagi Indonesia menjadi negara yang cepat Maju dan terdepan dalam teknologi.

Selain membimbing Tim Olimpade Fisika Indonesia, Prof. Yohanes Surya juga sering mengadakan pelatihan guru fisika dan matematika di seluruh pelosok Indonesia, baik di kota-kota besar, kotamadya/kabupaten hingga ke desa-desa. Ia juga menjadi penulis buku yang produktif untuk bidang Fisika dan Matematika. Salah satu bukunya yang terkenal adalah Mestakung. Selain menulis buku, banyak artikel fisika yang ditulisnya dimuat di jurnal ilmiah nasinal mapun internasional, serta surat kabar terkenal di Indonesia. Beliau adalah pencetus istilah MESTAKUNG dan pembelajaran GASING (Gampang, Asyik dan Menyenangkan).

Selain sebagai penulis, Prof. Yohanes juga menjadi narasumber berbagai program pengajaran sekolah dasar dan menengah. Ia juga ikut memproduksi berbagai program televisi pendidikan, di antaranya “Petualangan di Dunia Fantasi” dan “Tralala-Trilili” di RCTI.

Selain aktivitasnya di atas, Prof. Yohanes juga terlibat dalam kepengurusan Organisasi Internasional, di antaranya adalah Board Member of The International Physics Olimpad, The First Step to Nobel Prize, The First Asian Physics Olimpiad, executive member of the Word Physics Federation Competition, Asian Science Camp. Selain itu, memimpin pusat penelitian nanoteknologi dan bioteknologi, The Mochtar Riady Center for Nanotechnology and Bioengineering di Karawaci, Tangerang.

Sudah banyak penghargaan yang diperoleh Profesor Yohanes Surya setelah bekerja keras dalam membimbing para pelajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya bidang fisika, di antaranya adalah CEBAF/AWARD AS 1992/1993 (salah satu mahasiswa terbaik dalam bidang fisika nuklir pada wilayah tenggara Amerika Serikat, Penghargaan Kreativitas 2005 dari Yayasan Pengembangan Kreativitas, anugerah Lencana Satya Wira Karya (2006) dari Presiden Bambang Susilo Yudoyono, penghargaan penulis Best Seller tercepat di Indonesia untuk buku “Mestakung” yang ditulisnya.

Yohanes Surya merupakan Guru Besar fisika dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Ia pernah menjadi Dekan Fakultas Sains dan Matematika Universitas Pelita Harapan, Kepala Promosi dan Kerjasama, Himpunan Fisika Indonesia (2001-2004), juri berbagai lomba sains dan matematika, anggota Dewan Kurator Museum Iptek Taman Mini Indonesia Indah, salah satu pendiri The Moctar Riady Institut, Anggota Dewan Wali Amanah Sekolah Tinggi Islam Assalamiyah Banten, Fisikawan rombongan pertama yang membawa ekonofisika, cabang ilmu yang mengawinkan fisika dan ekonomi, di Indonesia dan Rektor Universitas Multimedia Nusantara (Kompas Gramedia Group), serta asyik mengkampanyekan cinta fisika di seluruh Indonesia.

Pesan Kehidupan

Pesan kehidupan apa yang diperoleh setelah membaca riwayat Prof. Yohanes Surya di atas ?

1. hal yang paling menarik untuk diperhatikan adalah ketika berada di Virginia, Amerika Serikat. Ketika itu, Prof. Yohanes Surya telah menyelesaikan program Doktor dan sempat bekerja di Amerika Serikat. Walaupun sudah mendapat ijin tinggal dan kerja di Amerika Serikat, Prof. Yohanes lebih memilih untuk kembali ke Indonesia dan mengharumkan nama bangsa melalui Tim Olimpiade Fisika Indonesia didirikannya. Semangat nasionalis atau cinta tanah air dan bangsa yang ditunjukkan oleh Prof. Yohanes patut kita tiru. Sebagai warga negara Indonesia, kita harus bangga dan tetap mencintai negara kita, serta berusaha untuk memajukan kehidupan bangsa, sesuai dengan bakat dan kemampuan kita.

2. Tekun dan Kerja Keras merupakan dua hal yang dimiliki oleh Prof. Yohanes Surya. Memiliki bakat atau kemampuan otak yang pintar belum cukup jika tidak disertai ketekunan dan kerja keras. Sejak masih kuliah di Universitas Indonesia, Prof. Yohanes sudah sering mendapat beasiswa. Hal ini berlanjut hingga kuliah di Amerika Serikat. Demikian juga keberhasilannya dalam membimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia, serta berbagai penghargaan dan keikutsertaannya dalam organisasi Ilmu Pengetahuan, baik di tingkat Nasional maupun Internasional. Hal ini tentu saja tidak dapat diperoleh tanpa usaha sungguh-sungguh, tekun dan kerja keras.

3. Sikap saling menolong. Melalui bimbingannya, Prof. Yohanes Surya secara tidak langsung telah menolong banyak pelajar sekolah menengah yang cemerlang untuk belajar di Universitas Terkenal di Dunia, melalui program beasiswa. Hal ini sangat membantu para pelajar sekolah menengah Indonesia yang berbakat namun memiliki kesempatan yang terbatas untuk mendalami pengetahuan di Univesitas yang berkualitas, karena faktor biaya.

4. Kemauan keras untuk mengubah nasib. Ketika masih kuliah di Universitas Indonesia, Prof. Yohanes Surya sering mendapat beasiswa untuk meringankan beban ekonomi yang dialaminya. Kerja keras dan ketekunannya dalam belajar akhirnya membuatnya mendapat beasiswa untuk belajar di Amerika Serikat. Hal ini tidak dapat tercapai jika tidak disertai keinginan kuat untuk mengubah nasib. Ingat bahwa Prof. Yohanes juga berasal dari keluarga menengah ke bawah. Setelah menamatkan kuliah di UI, beliau sempat mengajar di SMAK I Penabur Jakarta, lalu melanjutkan kuliah di Amerika Serikat karena program beasiswa.

Masih banyak hal yang dapat kita petik dari riwayat hidup Prof. Yohanes Surya. Mari kita teladani hal-hal baik yang telah ditunjukkan oleh Prof. Yohanes Surya.

Hans Wospakrik

Hans Jacobus Wospakrik dilahirkan di Serui, Papua, tanggal 10 september 1951. Setelah menamatkan sekolah menengah, ia melanjutkan pendidikan pada jurusan Pertambangan, Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1971. Karena tidak diminatinya, Hans pindah ke jurusan Fisika dan menyelesaikan pendidikan sarjananya pada tahun 1976. Pada akhir tahun 1970-an, ia pergi ke Belanda dalam rangka menyelesaikan pendidikan pasca sarjana di bidang fisika teoritis. Pada tahun 1999 Hans juga pergi ke Universitas Durham, Inggris dan mendapat gelar Ph.D pada tahun 2002.

Pada awal tahun 1980-an, sambil melanjutkan studi pasca sarjananya, Hans pernah mengadakan riset bersama Martinus J.G. Veltman di Utrecht, Belanda. Veltman adalah Fisikawan peraih nobel fisika tahun 1999. Ketika pindah ke Ann Arbor, Michigan, Amerika Serikat, Veltman ngotot mengajak Hans untuk bersama-sama dengannya melakukan riset di sana. Hal ini menunjukan bahwa Hans adalah fisikawan yang cemerlang.

Hans Wospakrik adalah seorang fisikawan Indonesia yang merupakan dosen fisika teoritik di Institut Teknologi Bandung. Hans adalah seorang yang mendapatkan penghargaan fisikawan terbaik oleh Universitas Atma Jaya Jakarta atas pengabdian, konsistensi, dan pengorbanannya yang tinggi dalam penelitian di bidang fisika teori. Ia memberi sumbangan berarti kepada komunitas fisika dunia berupa metode-metode matematika guna memahami fenomena fisika dalam partikel elementer dan Relativitas Umum Einstein. Hasil-hasil penelitiannya ini dipublikasikannya di jurnal-jurnal internasional terkemuka, seperti Physical Review D, Journal of Mathematical Physics, Modern Physics Letters A, dan International Journal of Modern Physics A.

Dengan tujuh hasil penelitian yang menembus jurnal internasional terkemuka, tiga hasil penelitian diterbitkan jurnal online yang bersifat internasional, tak terhitung penelitiannya yang diterbitkan jurnal dan prosiding dalam negeri, serta menghabiskan waktu sebagai pegawai negeri mengajar dan membimbing mahasiswa di ITB, Dr Hans J Wospakrik yang meninggal pada 11 Januari 2005 dihargai pemerintah hanya sampai golongan IV-A, lektor kepala. Setelah mengetahui publikasi Hans yang menembus Physical Review D, padahal waktu itu Hans masih dengan gelar sarjana, belum PhD, Prof Dr Ryu Sasaki dari Institut Fisika Teori Yukawa di Kyoto, Jepang geleng-geleng kepala mengetahui Hans hanya dihargai pemerintah dengan golongan pangkat yang tidak memadai. Prof Dr Ryu Sasaki mengatakan bahwa bila menggunakan syarat-syarat di Jepang, Hans adalah satu dari sedikit ilmuwan di Indonesia yang berhak mendapat gelar profesor.

Santun, ramah, dan penolong. Inilah kesan yang dibawa setiap orang yang pernah berjumpa dengan Hans. Sikap ini tidak hanya diperlihatkannya secara alami kepada rekan-rekannya sesama pengajar, tetapi juga kepada mahasiswa-mahasiswanya. Sebagian besar kawan-kawannya dan mahasiswanya mengatakan belum pernah melihat Hans marah. Paling-paling dia diam kalau ada yang tidak berkenan di hatinya. Diam itu pun biasanya segera cair.

Sebagai pegawai negeri, Hans memperlihatkan hubungan berbanding langsung antara gaji dan kehidupan. Pada sebagian besar pegawai negeri, hubungan gaji dan kehidupan adalah berbanding terbalik sebab dengan gaji kecil (gaji pokok pegawai dengan golongan tertinggi IV-E tidak lebih dari Rp 4 juta), banyak pegawai negeri punya rumah lebih dari satu, mobil lebih dari satu, deposito dalam orde miliar rupiah. Hans selama hidupnya sebagai pegawai negeri tidak sempat memiliki rumah, tidak pernah memiliki mobil, bahkan sepeda motor. Setiap tahun ia harus memperbarui kontrak rumahnya, ke kampus naik angkot. Tak jarang ia pulang malam dari kampus jalan kaki setelah menempuh tujuh kilometer sebab angkot menuju rumahnya sudah tidak beroperasi lagi. Dalam hal ini, satu lagi predikat harus disematkan ke pundaknya : Pegawai Negeri Terbaik.

Kebaikan-kebaikannya inilah yang menumbuhkan pilu ketika menyaksikan bagaimana rumah sakit memperlakukan seorang fisikawan Indonesia yang luar biasa ini di akhir hidupnya. Karena kekurangan uang panjar, dua hari pertama Hans yang menderita leukemia itu tidak mendapatkan obat dari rumah sakit tempat ia terakhir dirawat. Begitu ada uang tambahan, barulah rumah sakit mulai memberikan obat. Beberapa jam setelah itu Hans mengembuskan napasnya yang terakhir. Di kamar jenazah, tubuh Hans harus menunggu suntik formalin karena keluarga harus pontang-panting mengumpulkan uang sebanyak Rp 1 juta. Kartu kredit tidak berlaku di ruang jenazah itu. Dokter menunggu uang terkumpul. Untung ada Karlina Supelli, seorang yang bertanya ke dokter, “Saya punya beberapa dollar dan rupiah yang kalau dikumpulkan sekitar Rp 1 juta. Apakah ini dapat diterima?” Sang dokter langsung memungut uang itu dan formalin seketika disuntikkan. Karlina adalah adik kelas Hans di ITB. Karlina di Departemen Astronomi, Hans di Departemen Fisika. Keduanya mendalami kosmologi. Keduanya menulis skripsi dengan pembimbing yang sama: Dr Jorga Ibrahim. Keduanya lulus cum laude.

Dari Atomos Hingga Quark adalah sebuah buku hasil karya Hans yang menceritakan mengenai pencarian manusia sepanjang sejarah mengenai penyusun terkecil dari materi-materi alam ini. Berawal dari Yunani di mana para filsuf saat itu berfilsafat mengenai penyusun terkecil setiap materi, Jazirah Arab yang disinggung oleh Hans sebagai pemegang “obor pengetahuan” berikutnya setelah Yunani, ilmu alkemi, reaksi nuklir yang “menceritakan” pada kita tentang keberadaan atom, proton dan neutron, sampai temuan saat ini mengenai satuan materi yang lebih kecil, yaitu quark. Pada halaman depan buku tersebut, Prof. Dr. Martinus J.G. Veltman mengatakan : “Dari publikasinya … saya lihat dia betul-betul terus bekerja sebaik mungkin dalam teori partikel. Orang seperti Hans besar sekali nilainya buat negeri yang mulai memasuki komunitas riset dunia. Kita merasa kehilangan”. Dia adalah ilmuwan terbaik (Indonesia) yang pernah kita miliki.

Prof. Nelson Tansu, Ph.D

Prof. Nelson Tansu, Ph.D dilahirkan di Medan, Sumatera Utara, tanggal 20 Oktober 1977. Ia adalah lulusan terbaik SMU Sutomo 1 Medan pada tahun 1995 dan juga menjadi finalis Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI). Setelah menamatkan SMA, ia memperoleh beasiswa dari Bohn’s Scholarships untuk kuliah di jurusan matematika terapan, teknik elektro, dan fisika di Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat. Tawaran ini diperolehnya karena ia menjadi salah satu finalis TOFI. Ia berhasil meraih gelar bachelor of science kurang dari tiga tahun dengan predikat summa cum laude.

Setelah menyelesaikan program S-1 pada tahun 1998, ia mendapat banyak tawaran beasiswa dari berbagai perguruan tinggi ternama di Amerika Serikat. Walaupun demikian, ia memilih tetap kuliah di Universitas Wisconsin dan meraih gelar doktor di bidang electrical engineering pada bulan Mei 2003.

Selama menyelesaikan program doktor, Prof. Nelson memperoleh berbagai prestasi gemilang di antaranya adalah WARF Graduate University Fellowships dan Graduate Dissertator Travel Funding Award. Penelitan doktornya di bidang photonics, optoelectronics, dan semiconductor nanostructires juga meraih penghargaan tertinggi di departemennya, yakni The 2003 Harold A. Peterson Best ECE Research Paper Award.

Setelah memperoleh gelar doktor, Nelson mendapat tawaran menjadi asisten profesor dari berbagai universitas ternama di Amerika Serikat. Akhirnya pada awal tahun 2003, ketika masih berusia 25 tahun, ia menjadi asisten profesor di bidang electrical and computer engineering, Lehigh University. Lehigh University merupakan sebuah universitas papan atas di bidang teknik dan fisika di kawasan East Coast, Amerika Serikat.

Saat ini Prof. Nelson menjadi profesor di universitas ternama Amerika, Lehigh University, Pensilvania dan mengajar para mahasiswa di tingkat master (S-2), doktor (S-3) dan post doctoral Departemen Teknik Elektro dan Komputer. Lebih dari 84 hasil riset maupun karya tulisnya telah dipublikasikan di berbagai konferensi dan jurnal ilmiah internasional. Ia juga sering diundang menjadi pembicara utama di berbagai seminar, konferensi dan pertemuan intelektual, baik di berbagai kota di AS dan luar AS seperti Kanada, Eropa dan Asia. Prof Nelson telah memperoleh 11 penghargaan dan tiga hak paten atas penemuan risetnya. Ada tiga penemuan ilmiahnya yang telah dipatenkan di AS, yakni bidang semiconductor nanostructure optoelectronics devices dan high power semiconductor lasers.

Ketika masih di Sekolah Dasar, Prof. Nelson gemar membaca biografi para fisikawan ternama. Ia sangat mengagumi prestasi para fisikawan tersebut karena banyak fisikawan yang telah meraih gelar doktor, menjadi profesor dan bahkan ada beberapa fisikawan yang berhasil menemukan teori (eyang Einstein) ketika masih berusia muda. Karena membaca riwayat hidup para fisikawan tersebut, sejak masih Sekolah Dasar, Prof. Nelson sudah mempunyai cita-cita ingin menjadi profesor di universitas di Amerika Serikat.

Walaupun saat ini tinggal di Amerika Serikat dan masih menggunakan passport Indonesia, Prof. Nelson berjanji kembali ke Indonesia jika Pemerintah Indonesia sangat membutuhkannya.

Prof. Masatoshi Koshiba

Masatoshi Koshiba lahir di kota Toyohashi, Aichi, Jepang, pada tanggal 19 September 1926. Setelah menyelesaikan pendidikannya di sebuah sekolah menengah atas di Yokosuka, ia menekuni ilmu fisika di Tokyo University. Selama berada di sekolah menengah, Koshiba selalu memperoleh nilai merah. Secara kebetulan ia pernah mendengar gurunya mengatakan bahwa ia tidak mungkin belajar fisika, karena nilainya dalam mata pelajaran sains selalu rendah. Hal ini yang menantang Koshiba untuk belajar fisika secara mendalam, selain ketertarikannya terhadap ilmu fisika setelah ia membaca riwayat hidup para fisikawan, seperti Albert Einstein. Ketika pertama kali ia mendaftar di Tokyo University, ia ditolak. Mungkin karena nilainya yang pas-pasan. Setelah mencoba mendaftar untuk kedua kalinya, ia diterima.? Selama kuliah, ia juga masih memperoleh nilai yang kurang memuaskan. Dengan penuh ketekunan dan kerja keras, Koshiba berhasil menyelesaikan kuliah di Tokyo University pada tahun 1953. Pengalaman memperoleh nilai yang rendah selama di sekolah menengah dan Tokyo University tidak membuatnya patah semangat. Ia masih tetap ingin mendalami ilmu fisika pada jenjang yang lebih tinggi. Berbekal surat rekomendasi dari dosennya di Jepang, Koshiba mendaftarkan diri di University of Rochester, Amerika Serikat. Dalam surat rekomendasi, dosennya menulis bahwa : ” selama kuliah nilainya tidak bagus, tetapi ia juga tidak bodoh”. Ia diterima di University of Rochester dan berhasil memperoleh gelar doktor pada bulan juni 1995.

Setelah menyelesaikan program doktor di Amerika Serikat, Koshiba kembali ke jepang dan mengajar di Tokyo University sampai tahun 1987. Ia diangkat menjadi profesor di Tokyo University. Ketika masih kuliah di kampus tersebut ia sering mendapat nilai yang kurang memuaskan… ternyata ia menjadi profesor di tempat yang sama. Setelah itu ia pindah ke Tokai University dan berkarya di sana hingga ia pensiun pada tahun 1997. Sebulan sebelum ia pindah dari Tokyo University ke Tokai University, tepatnya tanggal 23 Februari 1987 Koshiba berhasil membuktikan keberadaan partikel elementer yang disebut neutrino. Keberhasilan yang ia peroleh setelah bekerja keras tersebut membuahkan penghargaan Nobel Fisika pada tahun 2002. Ia memperoleh nobel fisika bersama Raymond Davis, Jr dan Riccardo Giacconi.

Para fisikawan telah lama dibingungkan dengan keberadaan neutrino, partikel sub atomik. Sejak tahun 1920, para fisikawan memperkirakan bahwa matahri bersinar karena reaksi fusi nuklir yang mengubah hidrogen menjadi helium sambil melepaskan energi. Perhitungan teoritis menunjukkan bahwa sejumlah neutron harus dilepaskan selama rekasi tersebut, karenanya bumi juga kebanjiran neutrino dari matahari. Karena neutrino berinteraksi sangat lemah dengan benda-benda maka diperkirakan hanya satu dari milyaran neutrino matahari yang tertahan di luar angkasa dan sebagian besar neutrino sampai di bumi. Pada tahun 1980, menggunakan hasil rancangan Raymond Davis, Jr, Koshiba membangun detector nuklir bawah tanah. Kerja keras tersebut membuahkan hasil. Detector tersebut berhasil membuktikan adanya neutrino, sebuah penemuan yang membawa Koshiba, menjadi salah satu peraih nobel fisika.

Prof. Abdus Salam

Abdus Salam dilahirkan di Jhang, Lahore, Pakistan, tanggal 29 Januari 1926. Setelah menamatkan Program sarjana di Universitas Punjab, ia melanjurkan studinya ke St. John’s College, Inggris dan berhasil meraih gelar BA untuk bidang matematika dan fisika pada 1949. Pada usia 26 tahun, ia menerima gelar PhD untuk fisika teori dari universitas Cambridge dengan predikat summa cumlaude.

Setelah menyelesaikan studinya, Salam memutuskan untuk pulang ke negerinya karena dipanggil oleh pemerintah Pakistan walaupun ia mendapatkan banyak tawaran untuk mengajar dan menjadi peneliti di almamaternya. Pemerintah Pakistan lalu mengangkat ia sebagai Profesor di Government College, Lahore dan ia juga diangkat sebagai Kepala Departemen Matematika Universitas Punjab. Satu kendala yang dihadapi Salam di negerinya adalah tidak adanya budaya riset dan ia juga tidak mendapat dukungan yang baik. Pemimpinnya bahkan pernah menyarankan agar ia melupakan penelitiannya.

Akhirnya Abdus Salam memilih untuk kembali ke Inggris dan menjadi Professor di Imperial College. Imperial College adalah sebuah Universitas yang sangat terkenal di Inggris. Sejak saat itu, berbagai hasil penelitian dan buah pemikirannya selalu mendapat penghargaan. Salam dipercaya sebagai sekretaris jenderal bidang sains untuk konferensi penggunaan damai energi atom (1955 dan 1958), serta pimpinan komisi enasehat bidang sains dan teknologi (1971-72) di PBB. Selama tiga tahun, ia juga diangkat menjadi penasihat presiden Pakistan, Ayub Khan, untuk menangani perkembangan Iptek di Negerinya. Ia akhirnya mengundurkan diri dari Pemerintahan setelah Ali Bhutto menjadi Perdana Menteri.

Pada tahun 1976, Abdus Salam mendapat penghargaan Nobel Fisika di Karolinska Institute Swedia dan namanya pun tercatat dalam perkembangan ilmu fisika dunia. Ia bersama Steven Weinberg dan Sheldon Glashow dianugerahi Nobel Fisika karena sumbangannya dalam menyatukan gaya elektromagnetik dan gaya nuklir lemah. Teori yang dinamakan elektrolemah (electroweak) menjadi suatu pijakan pengembangan teori penyatuan maha agung (grand unification theory) yang berusaha menyatukan kedua gaya ini dengan gaya inti (gaya kuat). Sekarang teori yang dikembangkan Abdus Salam ini menjadi inti penting dalam pengembangan model standar (stardard model) fisika partikel. Teori Abdus Salam ini telah dibuktikan secara ilmiah melalui eksperimen pada tahun 1983, yang dilakukan oleh Tim dari CERN (Centre European the Recherche Nucleaire) di Jenewa, Swiss, yang dipimpin oleh Carlo Rubia.

Selama hidupnya, Abdus Salam pernah mendapat 39 gelar Doktor Honoris Causa dari berbagai universitas ternama di seluruh dunia. Ia juga dinobatkan menjadi anggota kehormatan Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional di lebih dari 30 negara serta 35 organisasi profesi ilmiah. Salam juga memperoleh tujuh penghargaan atas kontribusinya untuk mengkampanyekan perdamaian serta kerja sama ilmu pengetahuan internasional.

Menjadi ilmuwan yang sangat terkenal tidak membuat Salam lupa diri. ia juga berupaya agar orang-orang yang berasal dari dunia ketiga tidak kehilangan kesempatan menjadi ilmuwan kelas dunia. Ia pun mendirikan ICPT (International Center for Theoritical Physics) di Trieste, Italia,bersama teman-temannya di Eropa dan Amerika, serta atas bantuan PBB, khususnya Lembaga Energi Atom Internasional. Pusat Fisika Teoritis yang didirikannya merupakan sumbangan yang berarti bagi komunitas fisikawan dunia. Perhatiannya yang besar terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan di dunia ketiga mendorongnya untuk mendirikan Akademi Sains Dunia Ketiga dan jaringan organisasi sains dunia ketiga.

Prof. Abdus Salam meninggal dunia di Oxford, Inggris pada hari kamis, tanggal 21 november 1996 pada usia 70 tahun.

Terima kasih prof, atas sumbangannya yang berarti bagi perkembangan ilmu fisika dan perkembangan ilmu pengetahuan di dunia ketiga.

Ayo, siapa yang berikutnya ? dirimu-kah ?

Prof. Tsung Dao Lee

Tsung Dao Lee dilahirkan di kota shanghai, China, pada tanggal 24 november 1926. ia adalah anak ketiga dari enam bersaudara, buah hati Tsing Kong Lee dan Ming Chang Chang. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Kiangsi, Kanchow pada tahun 1943, ia melanjutkan studi pada universitas nasional Chekiang di propinsi Kweichow. Ketika Jepang menginvansi Cina, Lee pindah ke Kunming, Yunnan dan masuk National Southwest Associated University. Di universitas ini ia bertemu dengan Chen Ning Yang, rekannya yang bersama dengan Lee berhasil menerima penghargaan Nobel Fisika.

Setelah memperoleh beasiswa dari Pemerintah China Pada tahun 1946, Lee melanjutkan studinya untuk meraih gelar doktor di Universitas Chicago, Amerika Serikat. Gelar PhD diterimanya pada usia 24 tahun. Setelah itu, Lee bekerja sebagai peneliti dan dosen di Universitas California, Berkeley. Sejak tahun 1951 hingga 1953 ia juga bergabung dengan institut pendidikan lanjut (Institute of Advanced Study) di Princeton. Selain itu, Lee juga bekerja di Universitas Columbia pada tahun 1953 dan pada usia 29 tahun ia menjadi profesor penuh termuda di sana.

Walaupun Lee dan Walaupun Lee dan Yang berkarya pada tempat yang berbeda, kedua jenius dari China ini selalu berhubungan, baik melalui telepon maupun saling berkujung. Pada tahun 1956 Lee dan Yang mengemukan menerima penghargaan nobel fisika setelah gagasannya (paritas tidak kekal dalam proses elektrolemah (electroweak)) dibuktikan secara eksperimen oleh fisikawan wanita Wu Chien Hsiung dari Universitas Columbia. Ketika menerima hadiah nobel, Lee baru berusia 31 tahun, sehingga Ia menjadi penerima nobel fisika termuda kedua setelah Sir Lawrence Bragg.

Lee juga aktif menulis artikel di jurnal fisika internasional, The Physical Review. Beberapa penghargaan yang diterimanya antara lain Albert Einstein Commemorative Award dalam bidang sains dari Yeshiva University, New York (1957) dan The Science Award of the Newspaper Guild of New York. Ia juga menjadi anggota kehormatan American Physical Society dan The Academia Sinica. Tahun 1958, ia pun dianugerahi gelar DSc dari Princeton University.

Walaupun telah menjadi fisikawan yang sangat terkenal, Lee tetap memiliki kepedulian dengan perkembangan ilmu pengetahuan di negaranya. Melalui program CUSPEA (China-US Physics Examination and Application 1980-1990), ia mengundang mahasiswa terbaik China untuk belajar di Amerika Serikat.

Mudah-mudahan Fisikawan Indonesia yang telah sukses di Amerika Serikat juga memiliki kepedulian seperti Prof. Lee…

Prof. Daniel Chee Tsui

Daniel Chee Tsui lahir pada tanggal 28 Februari 1939 di sebuah desa kecil, Provinsi Henan, China. Ayah dan ibunya buta huruf dan mereka juga tinggal di desa yang selalu dilanda bencana banjir, kekeringan dan perang. Walaupun buta huruf, ayahnya sangat ingin Tsui sukses, sehingga pada tahun 1951 ayahnya mengirim Tsui ke Hongkong. Setelah lulus sekolah dasar, Tsui melanjutkan ke sekolah menengah Pui Ching, Kowloon, Hongkong, sebuah sekolah menengah yang sangat terkenal di Hongkong.

Setelah lulus sekolah menengah pada tahun 1957, Tsui pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1958 karena menerima beasiswa dari Augustana College, Rock Island, Illinois. Setelah Lulus dari Augustana College, Tsui melanjutkan kuliahnya ke University of Chicago, kampus di mana Chen Ning Yang dan Tsung Dao Lee, fisikawan China peraih nobel berada. Tsui memperoleh gelar doktor pada tahun 1968.

Setelah menyelesaikan studinya, Tsui bekerja di Bell Laboratories, New Jersey sebagai peneliti dalam bidang fisika zat padat. Ia adalah perintis dalam studi elektron dua dimensi. Bekerja sama dengan Horst Stormer, Tsui mengembangkan material baru dimana elektron dapat bergerak dipermukaannya tanpa gesekan. Penemuannya ini kini digunakan untuk pembuatan chip-chip komputer yang merupakan peralatan utama untuk era high-tech ini. Penemuannya pada efek hall kuantum fraksional tersebut mengantarnya untuk memperoleh Hadiah Nobel Fisika pada tahun 1998, bersama dengan Robert Laughin dari Stanford University dan Horst Stormer dari Columbia University.

Pada tahun 1982 ia diangkat menjadi profesor teknik elektro pada Princeton University. Walaupun telah menjadi fisikawan yang sangat terkenal, Prof. Tsui masih berkeinginan untuk mengajar. Salah satu mahasiswa Indonesia yang saat ini dibimbingnya adalah Oki Gunawan, peraih medali perunggu Olimpiade Fisika Internasional tahun 1993.

Miskin tidak berarti tidak bisa sukses khan ?

PAUL DIRAC

Lebih dari seratus tahun yang lalu, tepatnya pada 8 Agustus 1902, lahirlah seorang anak yang diberi nama Paul Andrien Maurice Dirac di Bristol Inggris. Siapa sangka di kemudian hari anak yang bernama Paul Dirac ini akan menjadi fisikawan besar Inggris yang namanya dapat disejajarkan dengan Newton, Thomson, dan Maxwell. Melalui teori kuantumnya yang menjelaskan tentang elektron, Dirac menjelma menjadi fisikawan ternama di dunia dan namanya kemudian diabadikan bagi persamaan relativistik yang dikembangkannya yaitu persamaan Dirac. Tulisan ini dibuat untuk mengenang kembali perjalanan kariernya yang cemerlang dalam bidang fisika teori.

Dirac kecil tumbuh dan besar di Bristol. Ayahnya yang berasal dari Swiss bernama Charles lahir di kota Monthey dekat Geneva pada tahun 1866 dan kemudian pindah ke Bristol Inggris, untuk menjadi guru bahasa Prancis di Akademi Teknik Merchant Venturers. Ibunya bernama Florence Holten, wanita yang lahir di Liskeard pada tahun 1878 dan menjadi pustakawan di kota Bristol. Ayah dan Ibu Dirac menikah di Bristol pada tahun 1899 dan memiliki tiga orang, anak dua laki-laki (dimana Paul adalah yang lebih muda) dan seorang perempuan. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA dan sekolah teknik, Paul Dirac melanjutkan studi di Jurusan teknik elektro Universitas Bristol pada tahun 1918 untuk belajar menjadi insinyur teknik elektro. Pilihannya ini diambil berdasarkan anjuran ayahnya yang menginginkan Paul mendapatkan pekerjaan yang baik.

Dirac menyelesaikan kuliahnya dengan baik, tetapi dia tidak mendapatkan pekerjaan yang cocok paska berkecamuknya perang dunia pada saat itu. Keinginannya adalah pergi ke Universitas Cambridge untuk meperdalam matematika dan fisika. Dia diterima di akademi St John Cambridge pada tahun 1921, tetapi hanya ditawarkan beasiswa yang tidak memadai untuk menyelesaikan kuliahnya. Untungnya dia sanggup mengambil kuliah matematika terapan di Universitas Bristol selama dua tahun tanpa harus membayar uang kuliah dan tetap dapat tinggal di rumah. Setelah itu pada tahun 1923 dia berhasil mendapatkan beasiswa penuh di akademi St John dan dana penelitian dari Departemen perindustrian dan sains, tetapi dana inipun belum bisa menutupi jumlah biaya yang diperlukan untuk kuliah di Cambridge. Pada akhirnya Paul Dirac berhasil mewujudkan keinginannya kuliah di Akademi St John karena adanya permintaan dari pihak universitas. Di Cambridge Paul Dirac mengerjakan semua pekerjaan sepanjang hidupnya sejak kuliah paska sarjananya pada tahun 1923 sampai pensiun sebagai profesor (lucasian professor) pada tahun 1969. Dirac membuktikan bahwa dirinya pantas mendapatkan beasiswa yang diberikan pihak universitas untuk kuliah di Cambridge.

dirac1Pada tanggal 20 oktober 1984 Paul Dirac meninggal dunia pada usia 82 tahun, sebagai peraih hadiah nobel fisika tahun 1933 dan anggota British order of merit tahun 1973. Paul Dirac merupakan fisikawan teoretis Inggris terbesar di abad ke-20. Pada tahun 1995 perayaan besar diselenggarakan di London untuk mengenang hasil karyanya dalam fisika. Sebuah monumen dibuat di Westminster Abbey untuk mengabadikan namanya dan hasil karyanya, di mana di sini dia bergabung bersama sejumlah monumen yang sama yang dibuat untuk Newton, Maxwell, Thomson, Green, dan fisikawan-fisikawan besar lainnya. Pada monumen itu disertakan pula Persamaan Dirac dalam bentuk relativistik yang kompak. Sebenarnya persamaan ini bukanlah persamaan yang digunakan Dirac pada saat itu, tetapi kemudian persamaan ini digunakan oleh mahasiswanya.

Penemuan yang monumental

Dirac mengukuhkan teori mekanika kuantum dalam bentuk yang paling umum dan mengembangkan persamaan relativistik untuk elektron, yang sekarang dinamakan menggunakan nama beliau yaitu persamaan Dirac. Persamaan ini juga mengharuskan adanya keberadaan dari pasangan antipartikel untuk setiap partikel misalnya positron sebagai antipartikel dari elektron. Dia adalah orang pertama yang mengembangkan teori medan kuantum yang menjadi landasan bagi pengembangan seluruh teori tentang partikel subatom atau partikel elementer. Pekerjaan ini memberikan dasar bagi pemahaman kita tentang gaya-gaya alamiah. Dia mengajukan dan menyelidiki konsep kutub magnet tunggal (magnetic monopole), sebuah objek yang masih belum dapat dibuktikan keberadaannya, sebagai cara untuk memasukkan simetri yang lebih besar ke dalam persamaan medan elektromagnetik Maxwell. Paul Dirac melakukan kuantisasi medan gravitasi dan membangun teori medan kuantum umum dengan konstrain dinamis, yang memberikan landasan bagi terbentuknya Teori Gauge dan Teori Superstring, sebagai kandidat Theory Of Everything, yang berkembang sekarang. Teori-teorinya masih berpengaruh dan penting dalam perkembangan fisika hingga saat ini, dan persamaan dan konsep yang dikemukakannya menjadi bahan diskusi di kuliah-kuliah fisika teori di seluruh dunia.

Langkah awal menuju teori kuantum baru dimulai oleh Dirac pada akhir September 1925. Saat itu, R H Fowler pembimbing risetnya menerima salinan makalah dari Werner Heisenberg berisi penjelasan dan pembuktian teori kuantum lama Bohr dan Sommerfeld, yang masih mengacu pada prinsip korespondensi Bohr tetapi berubah persamaannya sehingga teori ini mencakup secara langsung kuantitas observabel. Fowler mengirimkan makalah Heisenberg kepada Dirac yang sedang berlibur di Bristol dan menyuruhnya untuk mempelajari makalah itu secara teliti. Perhatian Dirac langsung tertuju pada hubungan matematis yang aneh, pada saat itu, yang dikemukakan oleh Heisenberg. Beberapa pekan kemudian setelah kembali ke Cambridge, Dirac tersadar bahwa bentuk matematika tersebut mempunyai bentuk yang sama dengan kurung poisson (Poisson bracket) yang terdapat dalam fisika klasik dalam pembahasan tentang dinamika klasik dari gerak partikel. Didasarkan pada pemikiran ini dengan cepat dia merumuskan ulang teori kuantum yang didasarkan pada variabel dinamis non-komut (non-comuting dinamical variables). Cara ini membawanya kepada formulasi mekanika kuantum yang lebih umum dibandingkan dengan yang telah dirumuskan oleh fisikawan yang lain.

Pekerjaan ini merupakan pencapaian terbaik yang dilakukan oleh Dirac yang menempatkannya lebih tinggi dari fisikawan lain yang pada saat itu sama-sama mengembangkan teori kuantum. Sebagai fisikawan muda yang baru berusia 25 tahun, dia cepat diterima oleh komunitas fisikawan teoretis pada masa itu. Dia diundang untuk berbicara di konferensi-konferensi yang diselenggarakan oleh komunitas fisika teori, termasuk kongres Solvay pada tahun 1927 dan tergabung sebagai anggota dengan hak-hak yang sama dengan anggota yang lain yang terdiri dari para pakar fisika ternama dari seluruh dunia.

Formulasi umum tentang teori kuantum yang dikembangkan oleh Dirac memungkinkannya untuk melangkah lebih jauh. Dengan formulasi ini, dia mampu mengembangkan teori transformasi yang dapat menghubungkan berbagai formulasi-formulasi yang berbeda dari teori kuantum. Teori tranformasi menunjukkan bahwa semua formulasi tersebut pada dasarnya memiliki konsekuensi fisis yang sama, baik dalam persamaan mekanika gelombang Schrodinger maupun mekanika matriksnya Heisenberg. Ini merupakan pencapaian yang gemilang yang membawa pada pemahaman dan kegunaan yang lebih luas dari mekanika kuantum. Teori transformasi ini merupakan puncak dari pengembangan mekanika kuantum oleh Dirac karena teori ini menyatukan berbagai versi dari mekanika kuantum, yang juga memberikan jalan bagi pengembangan mekanika kuantum selanjutnya. Di kemudian hari rumusan teori transformasi ini menjadi miliknya sebagaimana tidak ada versi mekanika kuantum yang tidak menyertainya. Bersama dengan teori transformasi, mekanika kuantum versi Dirac disajikan dalam bentuk yang sederhana dan indah, dengan struktur yang menunjukkan kepraktisan dan konsep yang elegan, namun berkaitan erat dengan teori klasik. konsep ini menunjukkan kepada kita aspek baru dari alam semesta yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.

Karier cemerlang Dirac sesungguhnya telah tampak ketika dia masih berada di tingkat sarjana. Pada saat itu Dirac telah menyadari pentingnya teori relativitas khusus dalam fisika, suatu teori yang menjadikan Einstein terkenal pada tahun 1905, yang dipelajari Dirac dari kuliah yang dibawakan oleh C D Broad, seorang profesor filsafat di Universitas Bristol. Sebagian besar makalah yang dibuat Dirac sebagai mahasiswa paska sarjana ditujukan untuk menyajikan bentuk baru dari rumusan yang sudah ada dalam literatur menjadi rumusan yang sesuai (kompatibel) dengan relativitas khusus. Pada tahun 1927 Dirac berhasil mengembangkan teori elektron yang memenuhi kondisi yang disyaratkan oleh teori relativitas khusus dan mempublikasikan persamaan relativistik yang invarian untuk elektron pada awal tahun 1928.

Persamaan Dirac

Sebagian fisikawan lain sebenarnya memiliki pemikiran yang sama dengan apa yang dilakukan oleh Dirac, meskipun demikian belum ada yang mampu menemukan persamaan yang memenuhi seperti apa yang telah dicapai oleh Dirac. Dia memiliki argumen yang sederhana dan elegan yang didasarkan pada tujuan bahwa teori tranformasinya dapat berlaku juga dalam mekanika kuantum relativistik – sebuah argumen yang menspesifikasikan bentuk umum dari yang harus dimiliki oleh persamaan relativistik ini, sebuah argumen yang menjadi bagian yang belum terpecahkan bagi semua fisikawan. Teori tranformasinya harus memuat persamaan yang tidak hanya berupa turunan waktu, sementara asumsi relativitas mensyaratkan bahwa persamaannya harus juga dapat linier di dalam turunan ruang. Persamaan Dirac merupakan salah satu persamaan fisika yang paling indah. Profesor Sir Nevill Mott, mantan Direktur Laboratorium Cavendish, baru-baru ini menulis,”persamaan ini bagi saya adalah bagian fisika teori yang paling indah dan menantang yang pernah saya lihat sepanjang hidup saya, yang hanya bisa dibandingkan dengan kesimpulan Maxwell bahwa arus perpindahan dan juga medan elektromagnetik harus ada. Selain itu, persamaan Dirac untuk elektron membawa implikasi penting bahwa elektron harus mempunyai spin ½, dan momen magnetik eh/4pm menjadi benar dengan ketelitian mencapai 0,1%.

Persamaan Dirac dan teori elektronnya masih tetap relevan digunakan sampai sekarang. Perkiraan yang dibuatnya telah dibuktikan dalam sistem atom dan molekul. Telah ditunjukkan juga bahwa hal ini berlaku untuk partikel lain yang memiliki spin yang sama dengan elektron seperti proton, hyperon dan partikel keluarga baryon lainnya. konsep ini dapat diterapkan secara universal dan diketahui dengan baik oleh para fisikawan dan kimiawan, sesuatu yang tidak seorangpun dapat membantahnya. Melihat kenyataan ini, Dirac merasa sudah waktunya untuk menyatakan, ”teori umum mekanika kuantum sudah lengkap sekarang …… hukum-hukum fisika yang yang mendasari diperlukannya teori matematika dari bagian besar fisika dan keseluruhan bagian dari kimia telah diketahui secara lengkap.”

Indahnya Fisika


Dirac menunjukkan kemudian bahwa persamaannya ini mengandung implikasi yang tidak diharapkan bagi suatu partikel. Persamaannya memperkirakan adanya antipartikel, seperti positron dan antiproton yang bermuatan negatif, yaitu suatu objek yang saat ini sudah sangat dikenal di laboratorium fisika energi tinggi. Menurut teorinya, semua partikel memiliki antipartikel tertentu yang terkait dengannya. sebagian besar dari antipartikel ini sekarang telah dibuktikan keberadaannya. Positron dan antiproton adalah sebagian kecil dari antipartikel yang sudah sangat dikenal, keduanya dapat berada dalam kondisi stabil di ruang hampa, dan saat ini digunakan secara luas dalam akselerator penumbuk partikel (collider accelerator) yang dengannya fisikawan mempelajari fenomena yang terjadi dalam fisika energi tinggi.


Penting diungkapkan di sini keindahan dari persamaan Dirac. Keindahan ini bisa jadi sulit dirasakan oleh orang yang tidak terbiasa dengan rumus-rumus fisika, tetapi kenyataan ini tidak akan dibantah oleh para fisikawan. Persamaan Dirac adalah salah satu penemuan besar dalam sejarah fisika. Melalui pekerjaannya ini, Dirac memberikan prinsip-prinsip dasar yang memuaskan dalam usaha untuk memahami alam semesta kita. Melalui penemuannya ini nama Dirac akan dikenang selamanya sebagai salah satu fisikawan besar. Suatu monumen telah dibangun untuknya atas jasanya membimbing kita kepada pemahaman tentang salah satu aspek penting gaya dasar yang terkandung di alam semesta yang kita diami ini.

Persamaan Dirac Dalam Bentuk Lain

Nama Dirac akan dimasukkan dalam catatan sejarah fisika atas kontribusi yang diberikannya kepada dunia sains khususnya fisika berupa dasar-dasar mekanika kuantum dan teori transformasi. Penemuannya menempatkan Dirac di jajaran papan atas fisikawan teori sepanjang masa – seorang jenius yang hebat dalam sejarah fisika.

diterjemahkan dari majalah CERN edisi agustus 2002

CRISTIAN HUYGENS

Lahir yang di Denhag, Belanda, pada 14 April 1629, Christiaan Huygens adalah putra Constantijn Huygens. Ia merupakan ahli matematika dan fisika dan dikaitkan dengan Revolusi Sains. Christiaan dikenal untuk perannya dalam pengembangan kalkulus modern dan argumennya yang terkenal mengenai sinar yang terdiri atas gelombang-gelombang.

Pada 1655, Christiaan menemukan bulan Saturnus yang paling besar Titan. Ia juga menguji cincin-cincin Saturnus. Setahun kemudian, ia menemukan bahwa cicnin-cincin itu terdiri atas batu-batu. Di tahun yang sama Christiaan mengamati Nebula Orion. Dengan teleskop modernnya ia dapat membagi nebula itu menjadi bintang-bintang yang berbeda. Wilayah yang paling terang di dalam Nebula Orion dinamakan Huygens Region.

Ia juga menerbitkan buku pertama tentang teori probabilitas pada 1657. Itupun setelah didorong oleh Blaise Pascal. Huygens juga menjadi salah satu penulis pertama yang berspekualsi tentang kehidupan di planet lain secara detail. Misalnya dalam buku Cosmotheros, ia mengkhayalkan sebuah jagad raya dengan kehidupan pinggiran yang kebanyakan sangat mirip dengan kehidupan di abad ke-17 di bumi.

Huygens juga belajar membangun jam yang akurat untuk alat navigasi di kapal. Pada 1675, ia emmatenkan jam kantong. Ia tinggal di Paris sejak 1666, yang banyak ia gunakan waktunya untuk menekuni bidang astronomi. Tapi, pada 1681, ia pulang ke Denhag karena mendapatkan penyakit yang serius. Setelah 14 tahun menderita penyakit itu, Christiaan Huygens wafat pada 8 Juli 1695.

Giovanni Cassini

Giovanni Domenico Cassini lahir di Perinaldo, Genoa, Italia pada 8 Juni 1625. Ia menjadi ahli astronomi di Observatorium Panzano dari 1648-1669. Ia juga menjabat profesor astronomi di Universitas Bologna. Pada 1671, ia menjadi direktur Observatorium Paris.

Sekitar 1665, bersama ilmuwan Inggris abad ke-17 Robert Hooke, ia dianggap sebagai penemu Great Red Spot, yakni badai antisiklon di palet Jupiter. Cassini juga dikenal karena menemukan empat bulan planet Saturnus: Rhea, Cassini juga pada 1675 menemukan bahwa antar cincin-cincin saturnus terdapat celah hitam pemisah yang kemudian dinamai sebagai Cassini Division.

Sebagai seorang astronom, Cassini juga menjadi yang pertama mengamati rotasi yang berbeda dalam atmosfer Jupiter.

Pada 1672, ia mengirim koleganya ke Guyana Prancis. Sementara itu ia sendiri menetap di Paris. Namun, kedua tim ini membuat pengamatan secara simultan terhadap Mars. Mereka menemukan paralaks dalam penentuan jarak Mars. Inilah untuk pertama kali pengukuran dimensi sebenarnya dari tata surya. Cassini juga berhasil mengukur garis bujur dengan metode yang dibuat Galileo. Ia menggunakan gerhana dari satelit-satelit Jupiter sebagai sebuah jam.

Nama Cassini banyak diabadikan dalam sains. Salah satunya adalah sebuah kawah di Mars. Cassini wafat pada 14 September 1712.

Sumber : Koran Tempo (29 Juni 2004)

MICHAEL FARADAY

Faraday dilahirkan pada tanggal 22 september 1791 di Newington, Surrey, dekat London. Faraday berasal dari keluarga miskin dan ia hanya mengenyam sedikit pendidikan. Hal ini tidak membuatnya minder dan patah semangat. Ketika Faraday berusia 14 tahun, ia bekerja di sebuah perusahan penjilidan buku dan menjadi penjilid dan penjual buku. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Faraday untuk membaca banyak buku dan sejak saat itu ia mulai tertarik dengan ilmu fisika dan kimia. Ketika berusia 20 tahun, ia selalu menghadiri kuliah-kuliah yang diberikan dosen kimia terkenal waktu itu, Sir Humphry Davy. Setelah mendengar kuliah Humphry Davy, Faraday mengirim catatan kuliah kepada dosen kimia tersebut. Ternyata sang dosen tertarik dan mengangkat Faraday menjadi asistennya di laboratorium. Setelah beberapa tahun, Faraday menghasilkan penemuan-penemuan baru yang diperoleh dari usaha keras dan kreasinya.

Penemuan pertama Faraday dalam bidang listrik terjadi pada tahun 1821. Sebelumnya, pada tahun 1820, Hans Christian Oersted dan Andre Marie Ampere menemukan bahwa arus listrik menghasilkan medan magnet. Hal ini mengubah pemikiran Faraday mengenai kekekalan energi dan membuatnya yakin bahwa medan magnet juga menghasilkan arus listrik. Faraday berhasil membuktikannya pada tahun 1831. Penemuan Faraday ini menjadi dasar pembuatan generator dan dinamo.

Salah satu hasil pemikiran dan percobaan fenomena elektromagnetik yang ditunjukkan oleh Faraday diterima oleh seorang fisikawan terkenal pada saat itu, James Clerk Maxwell. Maxwell mengubahnya menjadi bentuk persamaan matematik dan menjadi tonggak lahirnya teori medan modern. Masih banyak hasil penemuan Faraday yang bermanfaat dalam kehidupan manusia serta perkembangan ilmu fisika. Selain menghasilkan penemuan penting dalam bidang fisika, Faraday juga menghasilkan penemuan dalam bidang kimia. Hasil penemuan Faraday akan dipaparkan di akhir tulisan ini.

Akhirnya, setelah memberikan sumbangan berarti bagi kehidupan manusia, Faraday meninggal dunia pada tanggal 25 agustus 1867.

Karya Faraday :

1813 : menyelidiki teori vulkanik bersama Humphrey Davy

1821 : Menggambarkan prinsip dinamo, Menemukan motor listrik pertama, Meneliti medan magnet di sekitar konduktor.

1823 : mencairkan gas Klorin

1831 : menemukan induksi elektromagnetik, meneliti tentang magnet yang bergerak menghasilkan arus listrik, menemukan garis gaya magnet, menemukan dinamo listrik, menemukan transformer listrik, membuat hukum tentang induksi

1832 : menjelaskan hukum tentang elektrolisis dan mengambil istilah ion untuk pertikel yang bertanggung jawab dalam membawa arus

1833 : mengembangkan hukumnya dalam bidang elektrolisis

1845 : meneliti rotasi cahaya terpolarisasi oleh medan magnet

1845 : menemukan bahwa perambatan cahaya pada materi dipengaruhi oleh perambatan medan magnet eksternal

1850 : memperbaiki penelitiannya yang gagal untuk mencari hubungan antara gravitasi dan medan elektromagnetik