Hujan-hujan, cuaca dingin, enaknya bikin teh atau kopi panas. Akan tetapi tentu saja, mulut kita tidak kuat untuk langsung meminum minuman panas tersebut. Biasanya kita tiup-tiup bagian atasnya sesaat sebelum kita seruput. Asumsi kita, dengan meniupnya, bagian atas minuman itu akan lebih dingin dan nyaman untuk kita minum. Benarkah tindakan ini efektif?
Ternyata tidak.
Ternyata tidak.
Artikel-artikel detektif fisika sebelumnya telah banyak membahas bahwa semakin panas suatu zat, semakin “ringan” zat tersebut (massa jenisnya semakin kecil). Sebaliknya, semakin dingin suatu zat, semakin “berat” zat tersebut (massa jenisnya semakin besar). Jika Anda ingin mendalami penjelasan ini, Anda dapat membaca artikel-artikel detektif fisika terdahulu, di antaranya Mengapa Uap Air Bergerak Ke Atas? dan Mengapa Es Selalu Terapung Di Air?
Nah, ketika kita meniup minuman panas, bagian atas minuman yang kita tiup itu memang bertambah dingin, tapi mereka akan segera tenggelam ke dasar gelas karena massa jenisnya menjadi besar (berat). Setelah itu, cairan minuman di bawahnya (yang masih panas) akan naik ke permukaan. Cairan minuman pengganti yang masih panas inilah yang kita minum. Dalam ilmu fisika, pergerakan air karena perbedaan suhu semacam ini disebut konveksi.
Jadi, jika kita meniup suatu minuman panas hanya sesaat sebelum kita menyeruputnya, hal itu percuma saja karena yang kita minum tetaplah cairan yang panas. Kecuali bila kita meniup minuman itu dalam jangka waktu yang agak lama sehingga keseluruhan minuman menjadi lebih dingin, itu baru efektif.
Jadi, jika kita meniup suatu minuman panas hanya sesaat sebelum kita menyeruputnya, hal itu percuma saja karena yang kita minum tetaplah cairan yang panas. Kecuali bila kita meniup minuman itu dalam jangka waktu yang agak lama sehingga keseluruhan minuman menjadi lebih dingin, itu baru efektif.