Jumat, 31 Juli 2009

BELUT LISTRIK

RIBUAN BATERE MENEMPEL DI TUBUHNYA

Setiap binatang punya cara unik untuk melinnndungi diri dari musuhnya. Beberapa jenis bahkan memiliki senjata ampuh, baik untuk berburu maupun untuk mengalahkan musuh. Salah satunya adalah belut listrik. Ia banyak ditemukan di daerah amazon. Amerika selatan. Panjangnya bisa mencapai 1-2 meter, dan beratnya bisa mencapai 20 kg. Uniknya belut ini memiliki semacam panel-panel listrik sepanjang tubuhnya. Jumlahnya tak kurang dari 5000 buah panel listrik. Tegangan listrik yang dihasilkan pun tidak main-main yaitu 500-600 volt. Sedangkan besaran arusnya mencapai 2 ampere. Maka, tak kurang dari 1000 watt tenaga listrik bisa dihasilkan oleh hewan mirip ular ini. Bandingkan dengan satu buah batere yang biasa kita gunakan yang hanya bertegangan 1,5 volt. Belut listrik mampu membunuh pemangsanya dengan memebri mereka kejutan listrik dari jarak 2 meter. Untuk itu, ia butuh energi listrik yang besar. Tapi tak butuh waktu lama untuk menghasilkan listriknya, cukup dua hingga tida perseribu detik. Sedangkan untuk kebutuhan navigasi, belut listrik cukup memakai energi listrik yang kecil.
Sungguh, sebuah sistem yang sangat luar biasa dari seekor belut. Ia tentu tak mengenal ilmu kelistrikan. Namun, bagaimana ia bisa mengatur besaran tegangan dan arus listrik? Bagaimana cara ia bisa tahu bahwa tubuhnya menghasilkan listrik?
Inilah salah satu keajaiban mengagumkan tentang penciptaan si belut itu sendiri. Sistem ini sangat rumit dan tidak mungkikin dijelaskan melalui perkembangan setahap demi setahap. Dengan kata lain, tak mungkin kemampuan belut tersebut muncul dari hasil evolusi. Bukankah hanya dia yang punya sistem listrik, sementara hewan lain yang hidup satu ekosistem dengannya tak punya kemampuan ini.
Yang terjdi adalah belut telah diciptakan secara sempurna. Lengkap dengan kemampuan hebatnya. Adalah alla sang maha pencipta yang telah membentuknya dengan desain dan kreativitas maha tinggi.

BERJALAN DENGAN 600.000 HELAI RAMBUT

Tahukah anda, bagaimanaseekor laba-laba mampu merayap dengan mudah di permukaaan tembok, bahkan dengan posisi melawan gravitasi bumi?
Hasil penelitian para pakar biomekanika Institute for technical Zoology dan bionics bremen, jerman, menjawab teka-teki ini. Mereka meneliti kaki seekor laba-laba pelompat berukuran kecil (evarcha arcuata). Mereka mendapatkan , laba-laba ini memiliki serangkaian rambut-rambut panjang (setae) di bawah telapak kaki laba-laba. Dan yang lebih mnegjutkan, permukaan ujug bawah atau bagian telapak dari masing-masing rambut ini tertutupi oleh rambut-rambutyang jauh lebih kecil lagi (setule) dengan ujung berbentuk segitiga.
Lebih lanjut, mereka berhasil menguak kekuatan kaki laba-laba tersebut. Seeekor laba-laba yang bergantung pada langit-langit dengan penempelan 600.000 setule menghasilkan gaya tarik-menarik yang mampu menahan 173 kali bobot badanya sendiri. Laba-laba tersebut menempel pada permukaan melalui gaya-gaya van der walls, yaitu gaya tarik-menarik elektrostatik antarmolekul yang terpisah pada jarak 1/1.000.000 milimeter.
Sungguh sebuah mekanisme yang menakjubkan dari seekor makhluk kecil bernama laba-laba yang tak mungkin muncul dengan sendirinya. Sebuah mekanisme cerdas dari sang maha pencipta yang maha cerdas Allah SWT.

” Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan du kaki sedang sebagian )yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendakinya, sesungguhnya allah maha kuasa atas segala sesuatu”(QS. An nuur: 45)

Senin, 13 Juli 2009

MENGUNGKAP ISRO MI'ROJ DENGAN FISIKA

“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”.
(QS Al Isro’:1)

Tanggal 20 Juli 2009 kita akan memperingati peristiwa luar biasa yaitu peristiwa isra' mi'roj. Isra’ berarti berjalan di waktu malam, sedangkan Mi’raj adalah alat untuk naik. Isra’ mempunyai pengertian perjalanan Nabi Muhammad SAW pada waktu malam dari Masjid Al Haram ke Masjid Al Aqsho di Palestina. Mi’raj adalah kelanjutan perjalanan Nabi SAW dari Masjid Al Aqsho ke langir samapi Sidratul Muntaha sampai temapt Nabi SAW bertemu ALLAH SWT. Nabi SAW mengendarai buroq ditemani oleh Malaikat Jibril. Mayoritas ulama menyatakan itu terjadi pada 27 Rajab. Peristiwa isra’ mi’roj ini menghasilkan perintah sholat wajib lima waktu sehari semalam. Apa yang bisa kita ambil pelajaran dari peristiwa ini ??? Dari sini muncul beberapa pertanyaan antara lain :

  1. Bagaimana dan seperti apa perjalanan yang telah dilakukan Nabi SAW?
    - Apakah Beliau masuk semacam kabin pesawat lalu duduk berhadapan dengan Malaikat Jibril?
    - Atau seperti naik kuda berkejaran dengan Malaikat Jibril ? kalau ini yang dilakukan berarti Beliau bisa masuk angin dan kembali dalam keadaan rambut awut-awutan dan mungkin pakaian dalam keadaan compang camping (kaya iklan sepeda motor yang di TV itu lhoooo). Tapi ternyata pagi harinya sehat aja tuh.
  2. Mengapa dilakukan pada malam hari bukan siang hari? (mungkin kalau siang banyak yang mo pada ikut kalleeeee....)

Pertanyaan di atas bukan untuk menggugat peristiwa tersebut akan tetapi untuk mengurai pesan dan rahasia yang lebih dalam lagi.

Selengkapnya silakan downloads: isro mi'roj

Tanggapan "ISRO MI'ROJ DALAM PERSPEKTIF SAINS" oleh Untung Sutejo, S.Pd

  1. Dalam tulisan tidak disertai dalil sains yang mengungkap data sebuah tempat di luar bumi telah mengorbit bumi 10 kali (melihat matahari terbit-terbenam) 10 kali juga dalam sehari sehingga sholat disana menjadi 50 kali. Mana Pak Untung?
  2. Dalam menerima wahyu sholat 5 waktu, Nabi Muhammad SAW itu belum sampai di bumi. tetapi Beliau langsung mendapat wahyu dari 50 kali menjadi 5 kali. Bukan sesudah NAbi sampai di bumi. Apa yang saudara Untung kemukakan bertentangan dengan Hadits Shahih. (Silakan Lihat Buku Ringkasan Shohih Al-Bukhari, penerbit Pustaka AsSunnah, Hadits no 193-194, hal 294)

ISRO MIROJ DALAM PERSPEKTIF SAINS

Beberapa waktu lalu yang sudah lama saya sms an dengan teman lama waktu kuliah di Universitas Negeri Semarang. Namanya Untung Sutejo, S.Pd, sekarang menjadi Staf Pengajar Fisika di SMAN 1 Bantarbolang Pemalang. Beliau mengirimkan artikel dengan judul tersebut. inilah artikelnya, silakan untuk dikomentari.
Tanggal 21 Juli 2009, kita memperingati Peristiwa yang Luar Biasa yang berhubungan dengan syariat dan sains. Untuk kembali menggali lebih dalam lagi fungsi sains dalam hukum alam, khususnya dalam hubungannya dengan peristiwa yang luar biasa yaitu Isro Miroj Nabi Muhammad SAW. Ada hal terpenting untuk diungkap sebagai refleksi dalam isro miraj, yaitu melacak kembali pesan-pesan profetik yang dikandungnya. Diantara yang relevan adalah Hukum-hukum fisika yang berperan dalam mengungkap keajaiban Isro dan Miroj.
Pertama, Isro berarti perjalanan Nabi Muhammad SAW dari masjidil Haram (mekkah) ke Masjidil aksa (Palestina) yang hanya ditempuh sekejap mata. Dalam Fisika "Besaran" adalah sesuatu yang mempunyai nilai dan satuan sehingga untuk menyatakan besaran waktu harus secara kuantitatif,bukan dengan jawaban "sekejap mata". Dengan asumsi kecepatan muhammad sama dengan kecepatan "MALAIKAT JIBRIL" yaitu 300.000 km/detik (kecepatan cahaya), dan jarak masjidil haram - masjidil aqsa 1500 km maka dengan kinematika diperoleh :
t =s/v = 0,005 detik, sekejap mata bukan?
Kedua, Miroj yaitu perjalanan nabi MUhammad dari masjidil aqsa ke sidratul muntaha dimana Beliau menperoleh wahyu sholat 5 kali yang semula 50 kali dalam sehari. Dalam perspektif sains, jumlah 50 menjadi 5 kali berarti ketika Nabi Muhammad mendapat wahyu beliau berada disuatu tempat ( bukan di bumi) dimana telah mengorbit bumi 10 kali (melihat matahari terbit-terbenam) 10 kali juga dalam sehari sehingga sholat disana menjadi 50 kali, tetapi ketika beliau kembali ke bumi dimana hanya melihat matahari terbit dan terbenam 1 kali dalam sehari maka Beliau hanya mengerjakan sholat 5 kali dalam 1 hari. Jadi bukan karena Muhammad melakukan penawaran terhadap Tuhan sehingga menjadi 5 kali tetapi semata-mata karena dimensi yang berbeda antara wahyu yang diperoleh dengan praktek ketika beliau kembali ke Bumi. Allahu'alam.

ditulis oleh : Untung Sutejo, guru fisika SMA 1 Bantarbolang Pemalang

Kamis, 09 Juli 2009

Episode Hidup Kita Sobat Fisika

Sahabatku………
seberat apapun masalahmu
sekelam apapun beban hidupmu
jangan pernah berlari darinya
ataupun bersembunyi
agar kau tak akan bertemu dengannya
atau agar kau bisa menghindar darinya

Karena sahabat…..
seberapa jauhpun kau berlari
dan sedalam apapun kau bersembunyi
dia pasti akan menemuimu
dalam sebuah episode kehidupanmu


Sahabatku……
alangkah indahnya bila kau temui ia dengan dada yang lapang
persilahkan ia masuk dalam bersihnya rumah hati
dan mengkilapnya lantai nuranimu
hadapi ia dengan senyum seterang mentari pagi
ajak ia untuk menikmati hangatnya teh kesabaran
ditambah sedikit penganan keteguhan

Sahabat…….
dengan begitu
sepulangnya ia dari rumahmu
akan kau dapati
dirimu menjadi sosok yang tegar
dalam semua keadaan
dan kau pun akan mampu dan lebih berani
untuk melewati lagi deraan kehidupan

Dan yakinlah sahabat……..
kaupun akan semakin bisa bertahan
kala badai cobaan itu menghantam