Kamis, 21 Februari 2008

Ayo Menghitung Kecepatan Terbang Nabi Sulaiman

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya (Bagaimana Nabi Sulaiman Terbang) bahwa Nabi Sulaiman alaihissalam mempunyai kemampuan terbang yang kecepatannya diterangkan dalam Al Qur’an surat Saba’ (34:12):

"Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman,yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula)[1235] dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala"

"Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya" QS Shaad (38:36)

Berdasar petunjuk Al Qur’an tersebut dapat dihitung kecepatan terbang Nabi Sulaiman. Bila pada catatan kaki terjemahan Al Qur’an oleh Depag RI bahwa kecepatan yang ditempuh Nabi Sulaiman dari pagi sampai sore hari sama dengan yang ditempuh onta yang cepat dengan perjalanan 2 bulan. Penjelasan tersebut berdasar asumsi bahwa di Palestina (tempat kerajaan Nabi Sulaiman) pada waktu itu perjalanan menggunakan onta.

Apabila menggunakan kecepatan onta sebagai acuan maka dapat diketahui bahwa kecepatan onta balap bisa mencapai 40 MPH (64,37 km/jam), bila kecepatan ini yang digunakan untuk perhitungan tidak tepat karena untuk perjalanan jauh onta hanya mampu menempuh jarak 48 km/hari bahkan dengan karavan hanya mampu menempuh jarak 25 MPH/hari.

Berdasar petunjuk dalam Al Qur’an, pada waktu itu Nabi Sulaiman senang memelihara kuda dan lebih banyak menggunakan kuda, seperti dalam Al Qur’an Surat Shaad (38:30-33):

"Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik- baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya), (ingatlah) ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore, maka ia berkata: “Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan.” “Bawalah kuda-kuda itu kembali kepadaku.” Lalu ia potong kaki dan leher kuda itu.

Dengan demikian untuk menghitung jarak perjalanan darat selama 2 bulan lebih sesuai berdasarkan kecepatan kuda. Rata-rata kecepatan kuda berlari sedang untuk perjalanan jauh yaitu 40 MPH (64,37 km/jam).

Seperti disebutkan pada QS Shaad ayat 31 di atas, bahwa kuda mampu berlari dalam perjalanan sejak pagi sampai sore dan lebih cepat pada sore hari. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam menempuh perjalanan, kuda kadang berjalan kadang berlari. Untuk memperoleh perkiraan dapat dirata-rata antara kuda berjalan dengan kuda berlari sedang. Dari data yang ada kecepatan kuda berjalan yaitu 4 MPH.
Dengan demikian kecepatan rata-rata kuda untuk perjalanan yaitu:
(4 + 40)/2 = 22 MPH atau 35,4 km/jam.

Apabila dalam sehari perjalanan sejak pagi sampai sore adalah 12 jam maka jarak yang ditempuh selama satu hari dengan kuda yaitu:
12 X 22 MPH = 264 Mile/day atau 424,87 km/hari

Jarak yang ditempuh selama 2 bulan atau 60 hari dapat dihitung:
264 X 60 = 15.840 Mile atau 25.492 km

Bila waktu dihitung sejak pagi sampai sore adalah 12 jam maka kecepatan terbang Nabi Sulaiman yaitu jarak yang ditempuh kuda selama 2 bulan dibagi dengan waktu tempuh Nabi Sulaiman terbang sejak pagi sampai sore:
25.492/12 = 2.124,33 km/jam

Kecepatan tersebut hampir sama dengan 2 kali kecepatan suara, sebagai perbandingan pesawat jet mampu terbang 3.000 km/jam atau 3 kali kecepatan suara. Sungguh luar biasa karunia Allah yang diberikan kepada Nabi Sulaiman.
Pertakonane :
Apakah mungkin pada jaman itu sudah ada teknologi untuk terbang dengan kecepatan itu?
Sangat mungkin dan ada yang lebih cepat lagi yaitu dari negeri Saba’ ke Palestina degan jarak 2.000 km dapat dipindahkan singgana ratu Bilqis dalam waktu hitungan sepersekian detik (sebelum mata berkedip). Baca tulisan: Teknologi Teleportasi di Jaman Nabi Sulaiman.

Dengan apa Nabi Sulaiman terbang?
Berdasar hasil perhitungan tersebut dapat diduga bahwa ada suatu wahana yang diciptakan oleh anak buah Nabi Sulaiman yang terdiri dari jin dan syetan. Wahana tersebut bisa saja berupa pesawat terbang canggih karena pada jaman itu teknologi sudah sangat maju. Disebutkan dalam Al Qur’an Al Anbiyaa’ (21: 81-82):

"Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah Kami memelihara mereka itu"

Juga pada ayat lain dijelaskan:

"Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. QS Saba’ (34:13)

Semaju apa jaman Nabi Sulaiman itu?
Kebesaran dan kemajuan jaman Nabi Sulaiman tidak akan dapat disamai oleh generasi berikutnya. Seperti dalam doa Nabi Sulaian seperti yang tercantum pada Al Qur’an Surat Shaad (38:35):

Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”

Semoga semakin menambah keimanan kita kepada Allah SWT

Maha benar Allah dengan segala FirmanNya.

Catatan kaki:

[1235]. Maksudnya bila Sulaiman mengadakan perjalanan dari pagi sampai tengah hari maka jarak yang ditempuhnya sama dengan jarak perjalanan unta yang cepat dalam sebulan. Begitu pula bila ia mengadakan perjalanan dari tengah hari sampai sore, maka kecepatannya sama dengan perjalanan sebulan.
Apabila ada kekeliruan dan kesalahan karena keterbatasan ilmu dan pemahaman penulis. Sangat diharapkan masukan dari siapa saja yang lebih menguasai ilmu tafsir Al Qur’an.

Teknologi Teleportasi di Jaman Nabi Sulaiman

Tulisan ini masih berkaitan dengan tulisan tentang Nabi Sulaiman sebelumnya

Kisah nabi Sulaiman memindahkan singgasana Ratu Balqis dari negeri Saba’ ke negeri Palestina yang berjarak 2.000 km dalam hitungan detik memancing pemikiran kta untuk mengetahui bagaimana teknik pemindahan singgasana tersebut.
Seperti tercantum dalam Al Qur’an Surat An Naml:
Berkata Sulaiman: “Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.”
Berkata ‘Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin:
“Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya.”
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab:
“Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.”
Al Kitab di sini maksudnya: ialah Kitab yang diturunkan sebelum Nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur.

Dari pembesar-pembesar anak buah Nabi Sulaiman baik dari kalangan jin dan manusia diberi tantangan untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis. Jin Ifrit menyanggupi memindahkan dengan waktu sebelum Nabi Sulaiman berdiri. Tetapi kemampuan jin Ifrit itu dipatahkan oleh seorang yang berilmu (ilmuwan) bernama Asif bin Barkhiya dengan menyanggupi memindahkan singgasana yang letaknya 2.000 km dari Palestina sebelum mata berkedip!

Sekali mata manusia berkedip dalam hitungan detik sedang Asif bin Barkhiya menyanggupi sebelum mata berkedip atau kurang dari satu detik! Kecepatan itu hanya mampu ditandingi oleh kecepatan cahaya. Ini adalah petunjuk penting bahwa pemindahan singgasana ratu Balqis menggunakan teknologi yang sangat maju disebut teleportasi. Teknologi pemindahan materi jarak jauh.

Dari kecepatannya dapat dipastikan teknologi tersebut lebih cepat dari jin Ifrit. Satu-satunya yang mungkin yaitu teknologi dengan memanfaatkan cahaya atau sinar sebagai media untuk teleportasi tersebut. Bisa saja teleportasi dengan sinar laser sudah ada di jaman tersebut sehingga urusan memindahkan singgasana dalam hitungan detik pun hal yang mudah.
Kalau ada yang membantah dan mengatakan itu adalah sihir maka di dalam Al Qur’an pun sudah dibantah.
Surat Al Baqarah ayat 102:
Dan mereka mengikuti apa[76] yang dibaca oleh syaitan-syaitan[77] pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat[78] di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya[79]. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.

Keterangan:
[77]. Syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).
[78]. Para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang malaikat itu. Ada yang berpendapat, mereka betul-betul Malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti Malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti Malaikat.
[79]. Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Yahudi berkata: “Lihatlah Muhammad yang mencampur-baurkan antara haq dengan bathil, yaitu menerangkan Sulaiman (Nabi) digolongkan pada kelompok nabi-nabi, padahal ia seorang ahli sihir yang mengendarai angin.”
Maka Allah menurunkan ayat tersebut di atas (S. 2: 102) yang menegaskan bahwa kaum Yahudi lebih mempercayai syaitan daripada iman kepada Allah SWT.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Syahr bin Hausyab)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Yahudi bertanya kepada Nabi SAW beberapa kali tentang beberapa hal dalam Taurat. Semua pertanyaan mengenai isi Taurat, dijawab oleh Allah dengan menurunkan ayat. Ketika itu mereka menganggap bahwa ayat tersebut dirasakan sebagai bantahan terhadap mereka. Mereka berkata dengan sesamanya: “Orang ini lebih mengetahui daripada kita tentang apa yang diturunkan kepada kita.” Di antara masalah yang ditanyakan kepada Nabi SAW ialah tentang sihir. Dan mereka berbantah-bantahanlah dengan Rasulullah tentang hal itu.
Maka Allah menurunkan ayat ini (S. 2: 102) berkenaan dengan peristiwa tersebut. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Abil-‘Aliah.)
Asif bin Barkhiya merupakan ilmuwan yang menguasai teknologi teleportasi, bukan ilmu sihir karena sihir selalu menggunakan jin. Sedangkan jin Ifrit yang merupakan jin cerdik pun tidak bisa mengalahkan teknologi itu. Teknologi tinggi bagi orang yang tidak menguasai pun laksana sihir. Seperti di jaman sekarang pun teknologi masih sangat menakjubkan bagi orang awam yang tidak tahu cara kerjanya. Kesimpulannya yaitu teknologi teleportasi sudah dikuasai ilmuwan di jaman Nabi Sulaiman.

Wallahu ’alam bishawab.

Rabu, 20 Februari 2008

Bagaimana Nabi Sulaiman Terbang ?

Salah satu keistimewaan Nabi Sulaiman AS adalah bisa menguasai angin untuk perjalanan alias terbang

Surat Saba’ ayat 12:
“Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan pula. …”

Penjelasan ayat tersebut (menurut catatan kaki terjemahan Depag RI): Bila Sulaiman mengadakan perjalanan dari pagi sampai tengah hari maka jarak yang ditempuh sama dengan perjalanan unta yang cepat dalam sebulan. Begitu pula bila ia mengadakan perjalanan dari tengah hari sampai sore, maka kecepatannya sama dengan perjalanan sebulan.

Petunjuk tentang kemampuan Nabi Sulaiman untuk terbang tersebut terdapat juga di Surat Al Anbiyaa’ ayat 81 dan Surat Shaad ayat 36. Sangat jelas bahwa kemampuan terbang tersebut merupakan hikmah yang diberikan kepada Nabi Sulaiaman.
Mesti pada takon Kepriwe Nabi Sulaiman Mabur?

Bayangan yang berkelebat di benak masing-masing bisa saja menggambarkan terbang seperti dalam tokoh silat di film atau seperti Superman atau seperti Aladin dengan karpet terbang atau terbang dengan piring terbang atau dengan pesawat terbang atau semacamnya. Hanya satu hal yang perlu diingat bahwa semua hal yang di alam semesta ini selalu berkaitan dengan hukum sebab akibat.

Dari petunjuk ayat di atas yang bisa pelajari yaitu bahwa kecepatan terbang Nabi Sulaiman dari pagi sampai sore sama dengan jarak yang ditempuh onta tercepat selama 2 bulan.
Bila ingin menghitung kecepatan terbang bisa dihitung dengan rumus fisika sederhana
Onta tercepat dalam 2 bulan bisa menempuh jarak berapa kilometer. Setelah mengetahui jarak tinggal dihitung dari pagi sampai sore selama 12 jam maka jarak tadi dibagi 12 jam maka akan ketemu kecepatan terbang Nabi Sulaiman berapa kilometer per jam.
Apabila Nabi Sulaiman terbang seperti Superman atau seperti tokoh silat maka akan terasa aneh dan seperti kisah dongeng dan kisah fiksi. Bisa jadi kala itu ilmu pengetahuan sudah sangat maju sehingga terbangya Nabi Sulaiman menggunakan suatu pesawat yang bisa mengendalikan angin dan dapat terbang ke mana saja. Apakah pesawat itu semacam piring terbang?

Dalam Surat Saba’ ayat 13 :
“Para jin itu membuat Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam….”

Maha benar Allah dengan segala Firman-Nya
Gimana pada jelas........?? Paham............??

Senin, 18 Februari 2008

Area Download

Download uji kompetensi fisika kelas 8 dan kelas 9 , soal uas, animasi fisika, software. Semua gratis untuk anda. Kami akan berusaha selalu update. Jika anda memerlukan perangkat lain untuk menunjang pelajaran fisika, silahkan pesan di kolom comment.

Download Modul Fisika Smp :

Jumat, 08 Februari 2008

KATA PENGANTAR

Tuntutan era globalisasi yang menjadikan informasi sebagai sumberdaya percepatan perilaku ekonomi, politik, sosial, dan budaya, menyebabkan arus dan daya serap informasi dilakukan melalui media elektronik yang serba cepat pula.

Karena obyek pembangunan pendidikan adalah masyarakat sebagai entitas suatu bangsa, maka informasi yang disampaikan juga harus merupakan media komunikasi yang mengandung makna pendidikan dan pembelajaran, sehingga perubahan perilaku yang diakibatkannya merupakan perubahan perilaku kolektif dari suatu bangsa dalam proses membangun.

Untuk menjawab tantangan inilah website www.fisikaman.co.nr dijadikan salah satu sumber informasi pendidikan dan pembelajaran fisika yang mampu memberikan kontribusi positif dalam merubah perilaku membangun bangsa agar memiliki perilaku membangun yang sarat dengan pengetahuan fisika.

Web ini dibuat dengan tujuan:
  • (1) membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa,
  • (2) memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain,
  • (3) mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis,
  • (4) mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif,
  • (5) menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.


  • Semoga web ini bermanfaat bagi siswa-siswa SMA/MA untuk mencapai cita-cita luhurnya, yaitu menjadi putra bangsa yang terbaik, unggul, dan mempunyai daya saing secara global di masa datang.


    Pengelola


    Iksan Taufik Hidayanto.S.Pd