Surat Saba’ ayat 12:
“Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan pula. …”
Penjelasan ayat tersebut (menurut catatan kaki terjemahan Depag RI): Bila Sulaiman mengadakan perjalanan dari pagi sampai tengah hari maka jarak yang ditempuh sama dengan perjalanan unta yang cepat dalam sebulan. Begitu pula bila ia mengadakan perjalanan dari tengah hari sampai sore, maka kecepatannya sama dengan perjalanan sebulan.
Petunjuk tentang kemampuan Nabi Sulaiman untuk terbang tersebut terdapat juga di Surat Al Anbiyaa’ ayat 81 dan Surat Shaad ayat 36. Sangat jelas bahwa kemampuan terbang tersebut merupakan hikmah yang diberikan kepada Nabi Sulaiaman.
Bayangan yang berkelebat di benak masing-masing bisa saja menggambarkan terbang seperti dalam tokoh silat di film atau seperti Superman atau seperti Aladin dengan karpet terbang atau terbang dengan piring terbang atau dengan pesawat terbang atau semacamnya. Hanya satu hal yang perlu diingat bahwa semua hal yang di alam semesta ini selalu berkaitan dengan hukum sebab akibat.
Dari petunjuk ayat di atas yang bisa pelajari yaitu bahwa kecepatan terbang Nabi Sulaiman dari pagi sampai sore sama dengan jarak yang ditempuh onta tercepat selama 2 bulan.
Onta tercepat dalam 2 bulan bisa menempuh jarak berapa kilometer. Setelah mengetahui jarak tinggal dihitung dari pagi sampai sore selama 12 jam maka jarak tadi dibagi 12 jam maka akan ketemu kecepatan terbang Nabi Sulaiman berapa kilometer per jam.
Apabila Nabi Sulaiman terbang seperti Superman atau seperti tokoh silat maka akan terasa aneh dan seperti kisah dongeng dan kisah fiksi. Bisa jadi kala itu ilmu pengetahuan sudah sangat maju sehingga terbangya Nabi Sulaiman menggunakan suatu pesawat yang bisa mengendalikan angin dan dapat terbang ke mana saja. Apakah pesawat itu semacam piring terbang?
Apabila Nabi Sulaiman terbang seperti Superman atau seperti tokoh silat maka akan terasa aneh dan seperti kisah dongeng dan kisah fiksi. Bisa jadi kala itu ilmu pengetahuan sudah sangat maju sehingga terbangya Nabi Sulaiman menggunakan suatu pesawat yang bisa mengendalikan angin dan dapat terbang ke mana saja. Apakah pesawat itu semacam piring terbang?
Dalam Surat Saba’ ayat 13 :
“Para jin itu membuat Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam….”
Gimana pada jelas........?? Paham............??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar