Palajari :
1. soal tugas untuk mengisi liburan tanggal 12 april 2012 di blok dibawah ini
2. tugas essay 3 nomor yang baru dikumpulkan dan terdiri dari materi :
a. hukum Newton II
b. kalor
c. rangkaia loop
SEMOGA SUKSES TUHAN MEMBERKATI KERJA KERASMU
Kamis, 24 Mei 2012
Rabu, 16 Mei 2012
PROGRAM ITSF KE-19, TAHUN 2012
Program ITSF ke-19, tahun 2012 sudah dibuka!!
Ada tiga program yang ditawarkan oleh ITSF:
1. Science Education Award
2.Science and Technology Award
3.Science and Technology Research Grant
Semua syarat, ketentuan, dan formulir untuk setiap program dapat didownload di: Indonesia Toray Science Foundation (ITSF)
Ada tiga program yang ditawarkan oleh ITSF:
1. Science Education Award
2.Science and Technology Award
3.Science and Technology Research Grant
Semua syarat, ketentuan, dan formulir untuk setiap program dapat didownload di: Indonesia Toray Science Foundation (ITSF)
Genius Learning Strategy
Adi W. Gunawan dalam salah satu bukunya yang berjudul Genius Learning Strategy, menjelaskan apa yang dimaksud dengan Genius Learning Strategy? Bagaimana asumsi dasar yang digunakan? Dan prinsip-prinsip yang ditawarkan dalam Genius Learning.
Genius Learning atau lebih tepatnya disebut sebagai Holistic Learning adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran. Upaya yang dilakukan ini menggunakan berbagai pengetahuan seperti cara kerja otak, cara kerja memori, neuro-linguistic programming (NLP), motivasi, konsep diri, gaya belajar, multiple intelligence (kecerdasan majemuk), teknik membaca, teknik mencatat dan sebagainya.
Metode ini, mempunyai berbagai nama yang sama/mirip, seperti Accelerated Learning, Quantum Learning, Quantum Teaching dan yang sejenisnya. Tujuan dari berbagai metode ini dapat dikatakan mempunyai tujuan yang sama, yaitu bagaimana membuat proses pembelajaran yang efisien, efektif, dan menyenangkan.
Preposisi atau asumsi dasar yang dipakai dalam metode Genius Learning :
1. Setiap orang dilahirkan jenius
2. Kecerdasan adalah suatu fenomena yang unik
3. Konsep diri seseorang berbanding lurus dengan potensi yang ia gali dan kembangkan
4. IQ tinggi sangat membantu keberhasilan akademik, namun bukan satu-satunya faktor utama
5. Guru dapat mempengaruhi dan meningkatkan kecerdasan anak didik
6. Kecerdasan berkembang secara bertahap
7. Berpikir dapat diajarkan
Berikut adalah sembilan prinsip dalam Genius Learning
1. Otak akan berkembang dengan maksimal dalam lingkungan yang kaya akan stimulus multi sensori dan tantangan berpikir
2. Besarnya pengharapan/ekspetasi berbanding lurus dengan hasil yang dicapai
3. Lingkungan belajar yang "aman" adalah lingkungan belajar yang memberikan tantangan tinggi namun dengan tingkat ancaman yang rendah
4. Otak sangat membangkitkan umpan balik yang bersifat segera dam mempunyai banyak pilihan
5. Musik membantu proses pembelajaran
6. Ada beberapa alur dan jenis memori yang berbeda yang ada pada otak kita
7. Kondisi fisik dan emosi saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan
8. Setiap otak adalah unik dengan kapasitas pengembangan yang berbeda berdasarkan pada pengalaman pribadi
9. Walaupun terdapat perbedaan fungsi antara otak kiri dan otak kanan, namun kedua belah hemisfer ini bisa bekerja sama dalam mengolah suatu informasi.
Sumber : Gunawan, Adi W. 2003. Genius Learning Strategy. Gramedia Pustaka Utama
Genius Learning atau lebih tepatnya disebut sebagai Holistic Learning adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran. Upaya yang dilakukan ini menggunakan berbagai pengetahuan seperti cara kerja otak, cara kerja memori, neuro-linguistic programming (NLP), motivasi, konsep diri, gaya belajar, multiple intelligence (kecerdasan majemuk), teknik membaca, teknik mencatat dan sebagainya.
Metode ini, mempunyai berbagai nama yang sama/mirip, seperti Accelerated Learning, Quantum Learning, Quantum Teaching dan yang sejenisnya. Tujuan dari berbagai metode ini dapat dikatakan mempunyai tujuan yang sama, yaitu bagaimana membuat proses pembelajaran yang efisien, efektif, dan menyenangkan.
Preposisi atau asumsi dasar yang dipakai dalam metode Genius Learning :
1. Setiap orang dilahirkan jenius
2. Kecerdasan adalah suatu fenomena yang unik
3. Konsep diri seseorang berbanding lurus dengan potensi yang ia gali dan kembangkan
4. IQ tinggi sangat membantu keberhasilan akademik, namun bukan satu-satunya faktor utama
5. Guru dapat mempengaruhi dan meningkatkan kecerdasan anak didik
6. Kecerdasan berkembang secara bertahap
7. Berpikir dapat diajarkan
Berikut adalah sembilan prinsip dalam Genius Learning
1. Otak akan berkembang dengan maksimal dalam lingkungan yang kaya akan stimulus multi sensori dan tantangan berpikir
2. Besarnya pengharapan/ekspetasi berbanding lurus dengan hasil yang dicapai
3. Lingkungan belajar yang "aman" adalah lingkungan belajar yang memberikan tantangan tinggi namun dengan tingkat ancaman yang rendah
4. Otak sangat membangkitkan umpan balik yang bersifat segera dam mempunyai banyak pilihan
5. Musik membantu proses pembelajaran
6. Ada beberapa alur dan jenis memori yang berbeda yang ada pada otak kita
7. Kondisi fisik dan emosi saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan
8. Setiap otak adalah unik dengan kapasitas pengembangan yang berbeda berdasarkan pada pengalaman pribadi
9. Walaupun terdapat perbedaan fungsi antara otak kiri dan otak kanan, namun kedua belah hemisfer ini bisa bekerja sama dalam mengolah suatu informasi.
Sumber : Gunawan, Adi W. 2003. Genius Learning Strategy. Gramedia Pustaka Utama
Senin, 14 Mei 2012
SEKOLAH PARA JUARA : MENERAPKAN MULTIPLE INTELLIGENCES DI DUNIA PENDIDIKAN
SEKOLAH PARA JUARA : MENERAPKAN MULTIPLE INTELLIGENCES DI DUNIA PENDIDIKAN
Judul asli buku ini adalah Multiple Intelligences in the Classroom-2nd edition karya Thomas Armstrong.
Di Indonesia buku ini diterjemahkan oleh Yudhi Murtanto, disunting oleh Rina S. Marzuki, dan diterbitkan oleh Penerbit Kaifa Bandung.
Pada bagian depan, Hernowo memberikan pengantar yang diawali dengan cerita mengenai kegagalan pendidikan yang berasal dari dunia binatang. Para binatang gagal memiliki prestasi yang diharapkan karena dipaksa melakukan sesuatu hal-hal yang tidak menghargai sifat alami mereka.
Teori Kecerdasan Majemuk (KM) yang ditemukan oleh Howard Gardner, menjadi "alat" yang ampuh bagi Armstrong untuk menimbulkan paradigma baru berkaitan dengan sekolah.
Pertama, dahulu sekolah (baca guru) membedakan siswanya menjadi dua kelompok, yaitu siswa pandai dan bodoh. Menurut teori Kecerdasan Majemuk (KM) tidak ada siswa yang bodoh.
Kedua, dahulu suasana kelas cenderung monoton dan membosankan. Dengan delapan cara mengajar yang bertumpu pada delapan jenis kecerdasan, pembelajaran lebih variatif (menggairahkan dan menyenangkan).
Ketiga, dahulu, seorang guru mungkin kesulitan membangkitkan minat dan gairah murid-muridnya. Dengan Kecerdasan Majemuk, masalah tersebut dapat diatasi dengan cepat.
Hernowo juga mencontohkan salah satu sekolah yang sudah menerapkan teori Kecerdasaran Majemuk (KM), yaitu SMU (Plus) Muthahhari, Bandung yang didirikan oleh Jalaluddin Rakhmat. Kurikulum yang dikembangkan di SMU Muthahhari, selain diarahkan agar siswa menguasai beberapa kompetensi, juga ditujukan agar para siswa mampu meningkatkan harga dirinya dengan meraih berbagai prestasi.
Pada bagian akhir, Hernowo menunjukkan pentingnya teori Kecerdasan Majemuk (KM) dalam menyukseskan kurikulum di Indonesia dengan KBK-nya.
Buku Multiple Intelligences in the Classroom-2nd edition, juga diberi pengantar langsung oleh Howard Gardner yang memberikan apresiasi yang tinggi dengan tulisan Armstrong yang akurat, jelas, referensi luas, dan cara penyampaian yang sesuai untuk para pendidik.
Buku ini terdiri dari 14 Bab, yaitu :
Bab 1 Dasar-Dasar Teori Kecerdasan Majemuk
Bab 2 KM dan Perkembangan Kepribadian
Bab 3 Menilai Kecerdasan Majemuk Siswa
Bab 4 Mengajarkan KM kepada Siswa
Bab 5 KM dan Pengembangan Kurikulum
Bab 6 KM dan Strategi Pengajaran
Bab 7 KM dan Lingkungan Kelas
Bab 8 KM dan Manajemen Kelas
Bab 9 Sekolah KM
Bab 10 KM dan Penilaian
Bab 11 KM dan Pendidikan Khusus
Bab 12 KM dan Kemampuan Kognitif
Bab 13 Beberapa Penerapan Teori KM yang lain
Bab 14 KM dan Kecerdasan Eksistensial
Singkatnya melalui buku ini, teori KM Howard Gardner menjadi sangat praktis untuk diterapkan para pendidik di sekolahnya.
Judul asli buku ini adalah Multiple Intelligences in the Classroom-2nd edition karya Thomas Armstrong.
Di Indonesia buku ini diterjemahkan oleh Yudhi Murtanto, disunting oleh Rina S. Marzuki, dan diterbitkan oleh Penerbit Kaifa Bandung.
Pada bagian depan, Hernowo memberikan pengantar yang diawali dengan cerita mengenai kegagalan pendidikan yang berasal dari dunia binatang. Para binatang gagal memiliki prestasi yang diharapkan karena dipaksa melakukan sesuatu hal-hal yang tidak menghargai sifat alami mereka.
Teori Kecerdasan Majemuk (KM) yang ditemukan oleh Howard Gardner, menjadi "alat" yang ampuh bagi Armstrong untuk menimbulkan paradigma baru berkaitan dengan sekolah.
Pertama, dahulu sekolah (baca guru) membedakan siswanya menjadi dua kelompok, yaitu siswa pandai dan bodoh. Menurut teori Kecerdasan Majemuk (KM) tidak ada siswa yang bodoh.
Kedua, dahulu suasana kelas cenderung monoton dan membosankan. Dengan delapan cara mengajar yang bertumpu pada delapan jenis kecerdasan, pembelajaran lebih variatif (menggairahkan dan menyenangkan).
Ketiga, dahulu, seorang guru mungkin kesulitan membangkitkan minat dan gairah murid-muridnya. Dengan Kecerdasan Majemuk, masalah tersebut dapat diatasi dengan cepat.
Hernowo juga mencontohkan salah satu sekolah yang sudah menerapkan teori Kecerdasaran Majemuk (KM), yaitu SMU (Plus) Muthahhari, Bandung yang didirikan oleh Jalaluddin Rakhmat. Kurikulum yang dikembangkan di SMU Muthahhari, selain diarahkan agar siswa menguasai beberapa kompetensi, juga ditujukan agar para siswa mampu meningkatkan harga dirinya dengan meraih berbagai prestasi.
Pada bagian akhir, Hernowo menunjukkan pentingnya teori Kecerdasan Majemuk (KM) dalam menyukseskan kurikulum di Indonesia dengan KBK-nya.
Buku Multiple Intelligences in the Classroom-2nd edition, juga diberi pengantar langsung oleh Howard Gardner yang memberikan apresiasi yang tinggi dengan tulisan Armstrong yang akurat, jelas, referensi luas, dan cara penyampaian yang sesuai untuk para pendidik.
Buku ini terdiri dari 14 Bab, yaitu :
Bab 1 Dasar-Dasar Teori Kecerdasan Majemuk
Bab 2 KM dan Perkembangan Kepribadian
Bab 3 Menilai Kecerdasan Majemuk Siswa
Bab 4 Mengajarkan KM kepada Siswa
Bab 5 KM dan Pengembangan Kurikulum
Bab 6 KM dan Strategi Pengajaran
Bab 7 KM dan Lingkungan Kelas
Bab 8 KM dan Manajemen Kelas
Bab 9 Sekolah KM
Bab 10 KM dan Penilaian
Bab 11 KM dan Pendidikan Khusus
Bab 12 KM dan Kemampuan Kognitif
Bab 13 Beberapa Penerapan Teori KM yang lain
Bab 14 KM dan Kecerdasan Eksistensial
Singkatnya melalui buku ini, teori KM Howard Gardner menjadi sangat praktis untuk diterapkan para pendidik di sekolahnya.
Rabu, 09 Mei 2012
CAHAYA MALAM: AWAN BERSINAR, APAKAH ITU?
Oleh Yunanto Wiji Utomo, A. Wisnubrata
Langit malam biasanya hanya akan disinari cahaya bulan dan bintang. Namun, dalam kasus yang sangat jarang, langit malam juga bisa diterangi oleh awan bercahaya yang memantulkan cahaya matahari. Awan bercahaya terbentuk di ketinggian 80-85 kilometer di atmosfer. Cahaya awan itu sebenarnya merupakan cahaya matahari yang dipantulkan. Letak awan yang tinggi membuatnya mampu memantulkan cahaya meski matahari sendiri telah tenggelam. Biasanya, fenomena yang juga disebut awan polar mesosferik ini terjadi ketika suhu menurun hingga -130 derajat celsius. Kebanyakan, fenomena terjadi di belahan utara dan selatan bumi, wilayah di atas 50 derajat lintang. Mathhews DeLand dari Goddard Space Flight Center NASA mengatakan pada Space.com, minggu lalu, fenomena itu awalnya jarang terjadi. Selama 11 tahun terakhir mempelajari, DeLand hanya menemukannya sekali. Namun, DeLand mengatakan, kini fenomena tersebut semakin sering dijumpai dan cahayanya menjadi lebih terang. Ia menduga, peningkatan ini berkaitan dengan perubahan temperatur dan kelembaban di mesosfer. Penurunan temperatur menyebabkan lebih banyak es atau awan terbentuk. Adapun kelembaban yang lebih tinggi memicu terbentuknya partikel es yang lebih besar, yang mampu merefleksikan lebih banyak cahaya. Dengan meningkatkan jumlah fenomena awan bersinar, mungkin temperatur mesosfer semakin rendah. DeLand menuturkan, peningkatan jumlah gas rumah kaca bisa menjadi sebab turunnya temperatur itu. Karbon dioksida—salah satu gas rumah kaca yang meradiasikan panas ke angkasa—menyebabkan pendinginan. Metana membuat kelembaban meningkat sebab cahaya matahari akan mengubah metana menjadi air. Sejauh ini, peneliti belum yakin faktor yang paling berpengaruh, apakah kelembaban atau temperatur. Namun, DeLand memastikan, hal tersebut akan menjadi fokus pada penelitian selanjutnya. Tercatat, fenomena ini terakhir terjadi di Billund, Denmark, pada 15 Juli 2010 lalu. DeLand telah mempelajari awan ini dari data instrumen dari data dan satelit sejak 1978. Sumber:http://www.fisikanet.lipi.go.id
Jumat, 04 Mei 2012
latihan menjelang UH
1. tiga buah hambatan masing masing 4 ohm, 6 ohm dan 12 ohm dihubungkan paralel dan diberi sumber tegangan yang terdiri dari 4 sumber tegangan disusun seri masing - masing 4 volt dan hambatan dalam 1 ohm. Tentukan arus yang mengalir pada masing - masing hambatan ?
2. sebuah penghantar yang sangat panjang 200 m dengan luas penampang 2 cm persegi, saat suhu 20 derajat C, hambatan jenisnya 200 ohm m.dan mengalir arus 20 A. Jika koeficien suhu 0,04 derajat C-1. maka saat suhu 100derajat C arus listrik menjadi ?
3. Titik A, B, C, D dihubungkan secara berurutan antara A dan B terdiri dari hambatan 20 ohm dan sumber tegangan 4 volt dan hambatan dalam 1 ohm. B dan C terdiri dari hambatan 10 ohm dan sumber tegangan 25 volt dan hambatan dalam 1 ohm. C dan D terdiri dari hambatan 25 ohm dan C dan A terdiri dari hambatan 10 ohm. Tentukan a. arus yang mengalir melalui rangkaian
b. VAC
c. VCB
2. sebuah penghantar yang sangat panjang 200 m dengan luas penampang 2 cm persegi, saat suhu 20 derajat C, hambatan jenisnya 200 ohm m.dan mengalir arus 20 A. Jika koeficien suhu 0,04 derajat C-1. maka saat suhu 100derajat C arus listrik menjadi ?
3. Titik A, B, C, D dihubungkan secara berurutan antara A dan B terdiri dari hambatan 20 ohm dan sumber tegangan 4 volt dan hambatan dalam 1 ohm. B dan C terdiri dari hambatan 10 ohm dan sumber tegangan 25 volt dan hambatan dalam 1 ohm. C dan D terdiri dari hambatan 25 ohm dan C dan A terdiri dari hambatan 10 ohm. Tentukan a. arus yang mengalir melalui rangkaian
b. VAC
c. VCB
Langganan:
Postingan (Atom)