Kamis, 27 Oktober 2011
Google Books Downloader
Aplikasi tersebut bersifat portable, sehingga tidak akan membebani kinerja komputer kita. Bagi kawan yang menginginkan aplikasi ini bisa mengunduh melalui link di bawah ini.
tutorial untuk download klik di sini
Rabu, 26 Oktober 2011
GERAK MELINGKAR
Silakan Download materi ini: GERAK MELINGKAR
Taksonomi Bloom - Ranah Kognitif
Taksonomi Bloom pertama kali disusun oleh seorang Psikolog pendidikan yang bernama Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Bloom membagi tujuan pendidikan ke dalam tiga domain (ranah) dan kemudian membagi lagi setiap ranah kedalam beberapa aspek yang lebih
Selasa, 25 Oktober 2011
A Guide to Physics Problems part 2
Bagi kawan-kawan yang tertarik dengan ebook ini, silakan donwnload :
tutorial untuk download klik di sini
Tes Kecepatan Memori Kamu Di Sini!
Berapa skor tertinggi Kamu?
Jumat, 21 Oktober 2011
Miskonsepsi dalam Fisika
http://paulparno.blogspot.com |
Seorang siswa SD ditanya oleh guru IPA-nya. "Manakah yang benar? Matahari mengitari bumi atau bumi yang mengitari matahari." Dengan tegas tegas anak tersebut menjawab bahwa matahari yang mengelilingi bumi dan Matahari terbit dari sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat. Padahal secara ilmiah, konsep anak tersebut tidak benar. Bumilah yang mengitari matahari dan bukan sebaliknya.
Seorang siswa SMP saat ditanya," Lihatlah sebuah buku yang diam. Apakah ada gaya yang bekerja padanya?" Spontan anak tersebut menjawab bahwa pada buku tersebut tidak ada gaya yang bekerja, karena benda diam. Dalam pengertian anak tersebut gaya selalu menyebabkan suatu benda bergerak. Tentunya pendapat tersebut salah, karena pada benda yang diam pun ada gaya yang bekerja gaya normal dan gaya gesekan.
Dari dua contoh di atas, terlihat bahwa seorang anak sebelum mendapatkan pelajaran formal di sekolah sudah mempunyai gambaran awal. Konsep awal yang dibawanya ini ada yang tidak sesuai atau bertentangan dan ada pula yang hanya membutuhkan penyempurnaan. Konsep awal yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah disebut dengan miskonsepsi atau salah konsep.
Tidak jarang juga di antara para siswa menggunakan konsep ganda. Misalnya, jika ditanya oleh gurunya ia mengatakan satuan berat adalah newton, tetapi di keseharian dia mengatakan satuan berat adalah kilogram.
Pengertian Miskonsepsi
Suparno (2005) menjelaskan berbagai pendapat mengenai pengertian miskonsepsi. Bentuk miskonsepsi dapat berupa konsep awal, kesalahan, hubungan yang tidak benar antara konsep-konsep, gagasan intuitif atau pandangan yang naif. Novak (1984), mendefinisikan miskonsepsi sebagai suatu interpretasi konsep-konsep dalam pernyataan yang tidak dapat diterima. Brown (1989; 1992), menjelaskan miskonsepsi sebagai suatu pandangan yang naif dan mendefinisikannya sebagai suatu gagasan yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah yang sekarang diterima. Feldsine (1987), menenukan miskonsepsi sebagai suatu kesalahan atau hubungan yang tidak benar antara konsep-konsep. Hanya Fowler (1987), menjelaskan dengan lebih rinci arti miskonsepsi. Ia memandang miskonsepsi sebagai pengertian yang tidak akurat akan konsep, penggunaaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah, kekacauan konsep-konsep yang berbeda, dan hubungan hirarkis konsep-konsep yang tidak benar.
Miskonsepsi dalam Fisika
Berbagai miskonsepsi dalam Fisika ada dalam berbagai sub bidang fisika.
http://arsyadriyadi.blogspot.com/2011/09/miskonsepsi-dan-perubahan-konsep.html
http://arsyadriyadi.blogspot.com/2011/09/miskonsepsi-dan-perubahan-konsep_26.html
http://arsyadriyadi.blogspot.com/2011/10/miskonsepsi-dan-perubahan-konsep.html
Penyebab Miskonsepsi
1. Siswa/Mahasiswa
Miskonsepsi dalam bidang fisika paling banyak berasal dari siswa sendiri. Miskonsepsi yang berasal dari siswa dapat dikelompokkan dalam beberapa hal, antara lain :
- Prakonsepsi atau konsep awal siswa
- Pemikiran asosiatif
- Pemikiran humanistik
- Reasoning yang tidak lengkap/salah
- Intuisi yang salah
- Tahap perkembangan kognitif siswa
- Kemampuan siswa
- Minat belajar siswa
2. Guru/Pengajar
3. Buku Teks
- Buku teks
- Buku fiksi sains (Science Fiction)
- Kartun (Cartoon)
4. Konteks
- Pengalaman
- Bahasa sehari-hari
- Teman lain
- Keyakinan dan ajaran agama
5. Metode Mengajar
Sumber :
Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika" karangan Paul Suparno, dosen pendidikan fisika dan rektor USD Yogyakarta (tahun 2005)
KINEMATIKA GERAK (GERAK LURUS)
VEKTOR
PENGUKURAN
PENGUKURAN
Senin, 17 Oktober 2011
Google Earth Pro Plus 6.0.3.2197
Google Earth tersedia dengan 3 jenis pilihan, yaitu versi gratis (free), versi Plus dan versi Pro. Versi Plus dan Pro menyediakan fasilitas pencetakan gambar dengan definisi yang lebih tinggi, interaksi dengan alat penerima GPS (Global Positioning System), serta beberapa kelebihan lainnya dibandingkan dengan versi gratisnya.
Google Earth tersedia dengan 3 jenis pilihan, yaitu versi gratis (free), versi Plus dan versi Pro. Versi Plus dan Pro menyediakan fasilitas pencetakan gambar dengan definisi yang lebih tinggi, interaksi dengan alat penerima GPS (Global Positioning System), serta beberapa kelebihan lainnya dibandingkan dengan versi gratisnya.
Pada beberapa lokasi, Google Earth mampu menyajikan gambar dengan akurasi yang sangat mengagumkan. Pegunungan, gedung-gedung, bahkan sampai kendaraan yang berada di jalan raya dapat dilihat di Google Earth. Sayangnya Google Earth hanya dapat dinikmati oleh pengguna internet dengan kapasitas Broadband (rekomendasi Google adalah kecepatan download 768 kbps ke atas), mengingat besarnya data yang harus ditransfer demi menghasilkan gambar yang mendetail.
Kita juga bisa coba melihat areal Indonesia dengan Google Earth. Kita bisa menjelajahi Indonesia bak pesiar ke seluruh pelosok tanpa perlu melangkahkan kaki sedikitpun. Dari ketinggian 2950 miles (4764 km) rentang kepulauan Indonesia terlihat menawan. Pulau-pulau besar dan kecil bak mosaik yang menghiasi lautan biru khatulistiwa. Ceruk dan palung dasar laut tampak pula merentang di antara pulau-pulau kita.
Bagi kawan yang tertarik dengan Google Earth, bisa mengunduh secara pada tautan yang tersedia di bawah ini. Semoga bermanfaat yach??
tutorial untuk download klik di siniSabtu, 15 Oktober 2011
Memburu E-Learning
Selanjutnya, saya mengikuti lomba Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) berjudul "Hukum Newton tentang Gerak" menggunakan program macromedia flash 8. Lomba ini juga diselenggarakan oleh BPTIKP Jawa Tengah pada bulan Agustus. Presentasi dilaksanakan tanggal 15 - 16 Agustus 2011, bulan puasa saat itu.
Selepas lomba MPI, saya mengikuti lomba Blog Guru yang juga diselenggarakan oleh BPTIKP Jawa Tengah. Alamat blognya : http://arsyadriyadi.blogspot.com, yang bisa mendapat peringkat 9. Bagi saya ini hal yang luar biasa. Pertama, baru mulai belajar blog. Yang kedua blog ini masih sangat muda.
Bulan berikutnya, tanggal 14 - 16 Oktober 2011 dapat mengikuti Training of Trainer (TOT) "Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran."
Materi pokok :
1. Memanfaatkan FOSS untuk Pembelajaran
2. Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) dan Desain Komunikasi Visual (DKV)
3. Aplikasi Portal Belajar
Dan sampai sekarang..pencarian-pencarian e-learning masih terus berjalan...Semangat jangan sampai pudar.
Jumat, 14 Oktober 2011
Lebih Cepat dari Cahaya ???
Ilmuwan Antonio Ereditato yang berpartisipasi dalam eksperimen Eropa dalam kapasitasnya sebagai Kepala Albert Einstein Center fo Fundamental Physics di Bern, tahu apa yang harus dipertaruhkan. Pihaknya pun menggelar pertemuan dengan para ilmuwan lain yang tak terlibat, pada Jumat (23/9).
Selama dua jam, timnya menjawab pertanyaan-pertanyaan teknis yang tajam dan skeptis dari para penonton. Eredito ditanya, mengenai ide bahwa timnya mempertanyakan dan cenderung menentang santo sekularnya fisika modern. “Betul, itulah yang saya khawatirkan,” ujarnya setengah tertawa, setengah serius.
Seperti apa sebenarnya teori baru hasil kolaborasi risey National Institute for Nuclear and Particle Physics Research Prancis dan Gran Sasso National Laboratory Italia ini? Ilmuwan menembakkan sinar neutrinos sejauh 730 km dari Jenewa (Swiss) ke Italia.
Cahaya itu menempuh 60 nanodetik lebih cepat ketimbang cahaya atau 60 pangkat miliar detik, ukuran waktu yang tak bisa ditangkap otak manusia. “Seperti melihat kacang, tapi bukan kacang. Ini sesuatu yang bisa kita ukur secara akurat, meski ada setitik keraguan,” kata Ereditato.
Ratusan ilmuwan memadati auditoriam CERN, European Organization for Nuclear Research di perbatasan Swiss-Prancis, untuk mendengar paparan percobaan ini. Bahkan fisikawan di tim penguji pun skeptis, karena hasilnya seperti melanggar teori alam yang diketahui manusia.
Lebih cepat ketimbang cahaya, berdasarkan teori relativitas Einstein pada 1905, tak seharusnya terjadi. Kecepatan cahaya yang 299.792 km per detik, telah lama dianggap sebagai batas kecepatan kosmik. “Jika ada partikel yang lebih cepat, pasti mengejutkan semua orang. Termasuk kami,” lanjutnya.
Terdapat catatan panjang sejarah hasil eksperiman yang mulanya berlawanan dengan relativitas. Namun tak lama terbukti, malah cocok dengan teori Einstein yang simpel dan elegan. “Menentang Einstein merupakan langkah berbahaya,” ujar fisikawan AS, Rob Plunkett, yang pernah mencoba eksperimen serupa dan kini hendak menguji teori baru tersebut.
Bahkan Einstein pun pernah salah pada 1929, saat menyebut teori kosmologi konstannya sebagai blunder terbesar. Ia memperkenalkan teori relativitas sebagai kekuatan yang mencegah kolapsnya alam semesta. Pada 1998, temuan baru menunjukkan alam semesta memang menambah kecepatannya dan teori Einstein tak blunder.
Sejarawan sains Harvard University, Peter Galison mengatakan, teori relativitas Einstein tak jauh beda dengan teori fisika sains lainnya. “Teori-teori ini selalu mendapat tantangan dan sejauh ini, mereka semua bertahan,” ujar Galison.
Hasil penelitian Ereditato dan kawan-kawan masih belum diterima karena harus dikaji secara independen, kemungkinan oleh tim ilmuwan Amerika Serikat (AS) atau Jepang. Jika mereka benar dan hasilnya diterima, maka seluruh dunia harus menulis ulang seluruh teori fisika modern.
Fisikawan City College dari New York, Michio Kaku menyatakan, teori baru itu merupakan tantangan terbesar teori relativitas Einstein dalam 100 tahun terakhir. “Saya meragukan (penelitian itu). Einstein selalu selangkah di depan. Namun kali ini, yang dibahas adalah percepatan partikel di dunia yang memahami penyimpangan relativitas,” pungkasnyasumber : www.inilah.com
Selasa, 11 Oktober 2011
Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika (Bagian 3)
Beberapa siswa mempunyai miskonsepsi bahwa suara berjalan paling cepat melalui ruang hampa di mana tidak ada udara.
Mohapatra (1998), menemukan bahwa banyak siswa di India mempunyai miskonsepsi mengenai hukum refleksi cahaya. Mereka berpikir bahwa kesamaan antara sudut datang dan sudut reflesi hanya terjadi pada cermin datar.
Banyak siswa yang beranggapan bahwa cahaya dapat dipantulkan dari permukaan cermin yang halus, tidak dapat dipantulkan dari permukaan yang tidak halus.
Beberapa siswa mempunyai miskonsepsi tentang perjalanan cahaya (V.D. Berg). Dua kesalahan yang diungkapkan, yaitu :
1. Lilin yang tidak terang tidak memancarkan cahaya pada siang hari, hanya pada malam hari, Lilin redup hanya memancarkan cahaya pada malam hari.
2. Cahaya yang lebih terang akan berjalan lebih cepat, dan hambatan seperti lensa, filter dan kaca memperlambat perjalanan cahaya itu.
Beberapa siswa SMP berpendapat bahwa cahaya yang berjalan mengenai benda yang transparan akan diteruskan tanpa mengalami perubahan arah.
Beberapa siswa SMP dan SMA mempunyai miskonsepsi akan terjadinya pembiasan pada lensa. Menurut mereka, sinar datang pada lensa cembung atau cekung, tidak dibiaskan pada permukaan lensa, tetapi pada tengah lensa. Dengan kata lain, permukaan lensa dan ketebalan lensa tidak mempengaruhi proses pembiasan cahaya. Hal ini tidak benar, karena cahaya itu dibelokkan dan dibiaskan justru pada permukaan lensa di mana ada perbedaan indeks bias dari dua medium, yaitu udara dan kaca, atau kaca dan udara.