Umumnya, kita tidur di kasur. Akan tetapi, mungkin Anda pernah mencoba tidur di lantai. Anda tentu merasakan bahwa tubuh Anda terasa sakit jika tidur di lantai. Sebaliknya, betapa nyamannya tidur di kasur. Mengapa perbedaan ini dapat terjadi?
Konsep fisika yang terlibat dalam kasus ini adalah tekanan. Tekanan (P) adalah perbandingan antara gaya tekan (F) dan luas area (A) yang mengalami gaya tersebut. Secara matematis, dinyatakan sebagai P = F/A. Pada kasus perbedaan antara tidur di kasur dan di lantai, gaya tekan (F)-nya berasal dari berat badan kita sendiri. Yang perlu kita cermati adalah A-nya, yaitu luas area yang menopang berat badan kita. Perhatikanlah bahwa, berdasarkan persamaan P=F/A, tekanan berbanding terbalik dengan luas permukaan. Semakin besar luas permukaan, tekanannya akan semakin kecil. Sebaliknya, semakin kecil luas permukaan, tekanan akan semakin besar.
Ketika kita tidur di lantai yang keras, hanya titik-titik tertentu saja dari tubuh kita yang bersentuhan dengan lantai. Akibatnya, luas permukaan (A) yang menopang tubuh kita menjadi sangat kecil. Hasilnya, tekanan (P) yang kita rasakan pun besar, sehingga tubuh kita terasa sakit.
Sebaliknya, ketika kita tidur di kasur yang empuk, permukaan kasur menyesuaikan bentuknya dengan bentuk tubuh kita. Akibatnya, luas permukaan (A) yang menopang tubuh kita menjadi sangat besar. Hasilnya, tekanan (P) yang kita rasakan pun kecil, sehingga kita merasa begitu nyaman.
Begitulah ceritanya, tidur di kasur terasa lebih nyaman daripada tidur di lantai.
Berdasarkan prinsip yang telah saya paparkan tadi, dapatkah Anda jelaskan mengapa tidur di atas pecahan-pecahan kaca menjadi sangat bebahaya? ^_^
*******
(Ditulis Oleh Doni Aris Yudono)
Sumber Gambar:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar