Rabu, 14 Oktober 2009

CRISTIAN HUYGENS

Lahir yang di Denhag, Belanda, pada 14 April 1629, Christiaan Huygens adalah putra Constantijn Huygens. Ia merupakan ahli matematika dan fisika dan dikaitkan dengan Revolusi Sains. Christiaan dikenal untuk perannya dalam pengembangan kalkulus modern dan argumennya yang terkenal mengenai sinar yang terdiri atas gelombang-gelombang.

Pada 1655, Christiaan menemukan bulan Saturnus yang paling besar Titan. Ia juga menguji cincin-cincin Saturnus. Setahun kemudian, ia menemukan bahwa cicnin-cincin itu terdiri atas batu-batu. Di tahun yang sama Christiaan mengamati Nebula Orion. Dengan teleskop modernnya ia dapat membagi nebula itu menjadi bintang-bintang yang berbeda. Wilayah yang paling terang di dalam Nebula Orion dinamakan Huygens Region.

Ia juga menerbitkan buku pertama tentang teori probabilitas pada 1657. Itupun setelah didorong oleh Blaise Pascal. Huygens juga menjadi salah satu penulis pertama yang berspekualsi tentang kehidupan di planet lain secara detail. Misalnya dalam buku Cosmotheros, ia mengkhayalkan sebuah jagad raya dengan kehidupan pinggiran yang kebanyakan sangat mirip dengan kehidupan di abad ke-17 di bumi.

Huygens juga belajar membangun jam yang akurat untuk alat navigasi di kapal. Pada 1675, ia emmatenkan jam kantong. Ia tinggal di Paris sejak 1666, yang banyak ia gunakan waktunya untuk menekuni bidang astronomi. Tapi, pada 1681, ia pulang ke Denhag karena mendapatkan penyakit yang serius. Setelah 14 tahun menderita penyakit itu, Christiaan Huygens wafat pada 8 Juli 1695.

Giovanni Cassini

Giovanni Domenico Cassini lahir di Perinaldo, Genoa, Italia pada 8 Juni 1625. Ia menjadi ahli astronomi di Observatorium Panzano dari 1648-1669. Ia juga menjabat profesor astronomi di Universitas Bologna. Pada 1671, ia menjadi direktur Observatorium Paris.

Sekitar 1665, bersama ilmuwan Inggris abad ke-17 Robert Hooke, ia dianggap sebagai penemu Great Red Spot, yakni badai antisiklon di palet Jupiter. Cassini juga dikenal karena menemukan empat bulan planet Saturnus: Rhea, Cassini juga pada 1675 menemukan bahwa antar cincin-cincin saturnus terdapat celah hitam pemisah yang kemudian dinamai sebagai Cassini Division.

Sebagai seorang astronom, Cassini juga menjadi yang pertama mengamati rotasi yang berbeda dalam atmosfer Jupiter.

Pada 1672, ia mengirim koleganya ke Guyana Prancis. Sementara itu ia sendiri menetap di Paris. Namun, kedua tim ini membuat pengamatan secara simultan terhadap Mars. Mereka menemukan paralaks dalam penentuan jarak Mars. Inilah untuk pertama kali pengukuran dimensi sebenarnya dari tata surya. Cassini juga berhasil mengukur garis bujur dengan metode yang dibuat Galileo. Ia menggunakan gerhana dari satelit-satelit Jupiter sebagai sebuah jam.

Nama Cassini banyak diabadikan dalam sains. Salah satunya adalah sebuah kawah di Mars. Cassini wafat pada 14 September 1712.

Sumber : Koran Tempo (29 Juni 2004)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar