Negara Indonesia hanya memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Jika Anda cukup cermat memperhatikan, Anda akan menyadari bahwa suhu udara rata-rata di musim kemarau ternyata lebih dingin daripada suhu udara rata-rata di musim penghujan. Sekilas, hal ini tampak ironis karena musim kemarau identik dengan cuaca panas dan musim penghujan identik dengan cuaca dingin. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Ketika hujan sedang turun, suhu udara memang terasa sangat dingin. Inilah yang menjadi asal-muasal adanya kesan dingin terhadap musim penghujan. Akan tetapi, tentu saja, hujan tidak turun di sepanjang musim penghujan. Sesekali pasti ada jeda dan giliran matahari bersinar. Nah, pada keadaan ketika hujan tidak turun inilah, suhu udara di musim penghujan terasa panas.
Begini penjelasannya.
Pada musim penghujan, permukaan bumi dipenuhi oleh air, baik dalam bentuk cairan maupun uap. Air dalam bentuk cairan sebagian besar akan meresap ke dalam tanah, sedangkan air dalam bentuk uap akan larut di udara. Sebaliknya, pada musim kemarau, permukaan bumi lebih kering. Kandungan air di dalam tanah menipis dan uap air di udara pun sangat sedikit jumlahnya.
Air merupakan zat penghantar panas yang cukup baik, sehingga mudah menyimpan energi panas dari cahaya matahari. Pada musim penghujan, di saat permukaan bumi sedang terdapat banyak air, panas matahari akan lebih banyak tersimpan di air-air tersebut. Sebaliknya, pada musim kemarau, di saat permukaan bumi sedang kering, panas matahari akan lebih banyak terbuang dan hilang ke angkasa. Itulah sebabnya, suhu udara musim kemarau lebih dingin daripada suhu udara musim hujan.
Jika suhu udara rata-rata di musim penghujan memang lebih panas, lantas mengapa cuaca menjadi sangat dingin ketika hujan turun? Jawabannya adalah karena air hujan yang jatuh dari langit ikut membawa suhu dingin dari awan. Awan sendiri bersuhu sangat dingin karena berada jauh di atas permukaan bumi. Semakin jauh posisi suatu tempat dari permukaan bumi, tekanan udaranya akan semakin kecil, sehingga suhunya pun semakin rendah.
*******
(Ditulis oleh Doni Aris Yudono)
http://www.facebook.com/Yudha.On.7
http://www.facebook.com/Yudha.On.7
Sumber gambar:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar