Sudah menjadi suatu hal yang umum bahwa mencuci pakaian itu menggunakan deterjen. Tujuannya adalah agar pakaian menjadi bersih. Namun pernahkah Anda bertanya, mengapa harus memakai deterjen? Apakah tidak akan bersih jika hanya memakai air saja?
Pakaian dapat dikotori oleh banyak hal, katakanlah debu, lumpur, atau, yang paling umum, keringat. Pakaian terdiri dari serat-serat kain. Ruangan di antara serat-serat itu sangatlah kecil, dan di sanalah kebanyakan kotoran berada.
Air memiliki sifat untuk saling tarik-menarik antarpartikel-partikelnya. Sifat ini menimbulkan fenomena yang disebut sebagai tegangan permukaan, yaitu terbentuknya suatu lapisan tipis yang tegang di permukaan sekumpulan air. Lapisan ini menjadikan air lebih memilih untuk berkumpul dengan sesamanya daripada masuk ke dalam suatu ruangan yang terlalu sempit seperti serat kain. Akibatnya, jika kita hanya mencuci dengan air, maka kotoran di dalam serat kain tidak dapat terbasuh oleh air. Dalam bahasa sederhana, air terlalu “kental” untuk dapat masuk ke dalam serat kain. Kondisi ini diilustrasikan pada Gambar 1 (Warna biru merupakan air, warna merah merupakan serat pakaian, warna putih merupakan ruang kosong berisi udara, dan bola cokelat merupakan kotoran).
Gambar 1. Sebelum Deterjen Ditambahkan |
Agar pakaian dapat dibersihkan dengan sempurna, maka diperlukan sesuatu yang dapat menurunkan ketegangan permukaan air, dan sesuatu itu adalah deterjen.
Deterjen memiliki kemampuan untuk membuat air lebih “encer” sehingga akan menurunkan ketegangan permukaan air tersebut. Ketika deterjen telah larut di dalam air, kecenderungan partikel air untuk berkumpul dengan sesamanya menjadi berkurang. Hal ini membuat air dapat masuk ke dalam serat kain dan membasuh kotoran yang terdapat di sana. Kondisi ini diilustrasikan pada Gambar 2.
*******
(Ditulis Oleh Doni Aris Yudono)
Sumber Gambar:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar